Meskipun begitu, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Selasa 27 September 2022 lalu, tingkat perlindungan tersebut kemungkinan akan mengalami pengurangan dalam waktu hitungan bulan.
“Tingkat yang disebut herd immunity (kekebalan kawanan) itu sendiri mencerminkan perlindungan parsial yang diberikan dari infeksi alami dan vaksinasi,” menurut Tokyo Foundation of Policy Research, seperti yang dikutip dalam laman Yahoo News, pada Kamis, 29 September 2022.
Tidak hanya itu, mereka juga memperkirakan tingkat tersebut untuk 12 prefektur terpadat di Jepang.
Sementara itu, orang-orang di Tokyo, Osaka, dan prefektur selatan Okinawa mendapatkan sebagian besar kekebalan mereka melalui penularan di tengah jumlah kasus yang tinggi di daerah-daerah tersebut. Hal ini terjadi terutama selama gelombang infeksi ketujuh yang memuncak pada bulan lalu menurut dari apa yang para peneliti temukan.
Diketahui, sejauh ini ada sekitar 65 persen populasi di Jepang yang telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin covid-19. Hal ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan hanya 33 persen populasi di Amerika Serikat yang telah menerima suntikan vaksin, berdasarkan data pemerintah.
Selain itu, Jepang sendiri sudah mulai mendistribusikan suntikan booster yang diformulasikan untuk menargetkan turunan virus Omicron pada minggu lalu.
Meski sudah didistribusikan, Jepang saat ini masih membutuhkan jarak waktu lima bulan untuk suntikan booster.
“Jarak waktu tersebut mungkin terlalu lama untuk menawarkan perlindungan kepada kelompok lanjut usia dan rentan jika gelombang kedelapan yang diproyeksikan akan muncul menjelang akhir tahun,” pungkas para peneliti. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News