Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan persediaan ranjang di rumah sakit untuk para pasien covid-19 semakin menipis.
Dengan lonjakan jumlah infeksi, rumah sakit di Seoul yang lebih besar hanya memiliki 4,5 persen ranjang untuk pasien dengan kondisi kritis.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Hanya sekitar 15 tempat tidur yang tersedia di wilayah Seoul untuk pasien dalam kondisi kritis dan perlu dirawat di rumah sakit," kata Direktur Jenderal Kebijakan Kesehatan Masyarakat, Yoon Tae-ho, dilansir dari Channel News Asia, Sabtu, 29 Agustus 2020.
"Tapi kami harusnya punya lebih banyak ruangan lagi karena banyak orang yang sembuh," imbuhnya.
Korsel, yang awalnya dianggap berhasil mengendalikan covid-19, bulan ini mengalami kemunduran. Banyaknya infeksi setelah sebuah klaster gereja menyebar ke rapat politik umum di Seoul yang dihadiri puluhan ribu orang.
Pemerintah mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan membatasi rumah makan di daerah ibu kota. Infeksi baru bermunculan dari gereja, kantor, panti jompo, dan fasilitas medis, bahkan tetap ada meskipun aturan jarak sosial diperketat.
Selama sepekan, sejak Minggu, pemerintah Seoul melarang makan di restoran, pub, dan toko roti setelah pukul 21.00. Sedangkan untuk kedai kopi, hanya diperbolehkan untuk membawa pulang atau dikirim.
Otoritas kesehatan menyatakan keprihatinannya, karena hampir 16 ribu dokter magang dan dokter residen melakukan pemogokan sejak 21 Agustus lalu. Ini dilakukan usai pemerintah berencana meningkatkan jumlah dokter agar dapat menangani krisis kesehatan dengan lebih baik.
Saat ini, angka infeksi di Korsel mencapai 19.400 dengan 321 kematian.
(WIL)