Juru bicara Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) mengonfirmasi insiden itu kepada kantor berita AFP, dan mengatakan bahwa satu orang telah berhasil diselamatkan.
Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara mengatakan tim penyelamat "melihat apa yang diyakini sebagai bagian dari helikopter di laut, dan kami yakin keduanya telah jatuh."
"Saat ini penyebabnya belum diketahui, namun pertama-tama kami melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa," kata Kihara kepada awak media, mengutip dari laman TRT World pada Minggu, 21 April 2024.
Kedua helikopter tampaknya jatuh saat sedang menjalani latihan malam hari di lepas pantai Kepulauan Izu di Samudra Pasifik, lapor lembaga penyiaran NHK.
Komunikasi dengan satu helikopter terputus pada pukul 22:38 (1338 GMT) di lepas pulau Torishima, dan satu menit kemudian sinyal darurat diterima dari helikopter tersebut, lapor NHK.
Sekitar 25 menit kemudian, sekitar pukul 23.04, pihak militer menyadari bahwa komunikasi dengan satu helikopter lain juga terputus di kawasan yang sama.
Helikopter Mitsubishi SH-60K dari Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (MSDF) sebagian besar didasarkan dan beroperasi dari kapal perusak angkatan laut.
MSDF mengatakan karena tidak ada pesawat atau kapal lain di perairan terdekat, kecil kemungkinan keterlibatan negara lain dalam insiden tersebut, lapor NHK.
Jepang meningkatkan belanja pertahanan dan memperdalam kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain di Asia sebagai respons terhadap meningkatnya aktivitas agresif Tiongkok dan Korea Utara.
Baca juga: 3 Orang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Militer AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id