Ketegangan militer di Semenanjung Korea meningkat tajam tahun lalu, ketika Korut melakukan uji coba senjata penghancur hampir setiap bulan. Pyongyang bahkan menembakkan rudal balistik antarbenua tercanggih yang pernah ada.
Pyongyang kemudian mengirim lima drone melintasi perbatasan ke wilayah udara Korea Selatan pada 26 Desember, insiden pertama dalam lima tahun, mendorong Seoul untuk mengerahkan jet untuk merespons.
Militer Korea Selatan telah meminta maaf setelah gagal menembak jatuh salah satu drone, meskipun telah beroperasi selama lima jam. Mereka menganggp pesawat tanpa awak itu 'terlalu kecil'.
Baca juga: Panas! Presiden Korsel Pertimbangkan untuk Tangguhkan Pakta Militer Antar-Korea 2018
Mereka juga berulang kali membantah laporan bahwa drone telah menyusup ke zona larangan terbang utama, yang dikenal sebagai P-73, yang mencakup langit di atas kantor kepresidenan Korea Selatan.
"Tidak benar bahwa (drone Korea Utara) tidak melewati Yongsan," kata Lee Sung-jun, juru bicara Kepala Staf Gabungan, dilansir dari AFP, Kamis, 5 Januari 2023.
Pernyataannya mengacu pada lokasi kantor kepresidenan dan kementerian pertahanan. Namun, seorang pejabat militer mengatakan penyelidikan telah menemukan bahwa jejak drone kecil musuh" telah melewati ujung utara zona larangan terbang.
"Kami memperjelas bahwa tidak ada masalah dengan keamanan kantor Yongsan," kata pejabat tersebut.
iliter Korea Selatan mengatakan pekan lalu bahwa Korea Utara "tidak dapat memperoleh informasi yang berarti" dengan serangan pesawat tak berawaknya karena apa yang disebutnya sebagai tingkat teknologi rendah Pyongyang .
"Sangat mengkhawatirkan bahwa Yongsan, di mana fasilitas kontrol keamanan tertinggi Korea Selatan berada, disusupi di tengah ketegangan antara kedua Korea," ucap Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Kajian Korea Utara di Seoul.
Dia mengatakan, pembantahan awal juga kemungkinan akan merusak kepercayaan publik.
Sementara itu, Korea Selatan di bawah Presiden Yoon Suk-yeol telah meningkatkan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat. Saat ini, Seoul sedang berdiskusi dengan Washington tentang perencanaan dan latihan bersama yang melibatkan aset nuklir AS.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News