Sementara itu, negara-negara Quad lainnya - AS, Jepang dan Australia - memberikan sanksi terhadap entitas atau orang Rusia. Sedangkan India belum menjatuhkan sanksi pada pemasok perangkat keras militer terbesar mereka.
India telah mendesak diakhirinya kekerasan di Ukraina tetapi tidak mengutuk sekutu lama Perang Dinginnya atas invasi tersebut.
"Menanggapi agresinya, kami telah menghadirkan front persatuan di seluruh NATO dan di Pasifik," kata Biden, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 22 Maret 2022.
"The Quad - dengan kemungkinan pengecualian India yang agak goyah dalam beberapa hal ini - tetapi Jepang sangat kuat, begitu juga Australia dalam hal menghadapi agresi Putin," sambung Biden.
Baca juga: Rusia Peringatkan Hubungan Diplomatik dengan AS Bisa Terputus Sepenuhnya
Setelah pertemuan puncak virtual antara perdana menteri Australia dan India, Kementerian Luar Negeri India mengatakan, Negeri Kanguru memahami posisi mereka di Ukraina. "Ini mencerminkan situasi kami sendiri, pertimbangan kami," kata Kemenlu India.
Meskipun tumbuh dekat dengan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, India masih bergantung pada Rusia untuk pasokan senjata dan amunisi yang berkelanjutan di tengah kebuntuan perbatasan Himalaya dengan Tiongkok, dan ketegangan abadi dengan Pakistan.
India juga mempertimbangkan untuk membeli lebih banyak minyak Rusia dengan harga diskon, dengan dua perusahaan negara India baru-baru ini memesan lima juta barel. Analis India dan pejabat pemerintah menunjukkan bahwa negara-negara Eropa membeli bahan bakar dari Rusia, sementara secara terbuka mengkritik Moskow.
Sementara itu, hampir sebulan sejak Rusia menginvasi Ukraina - yang disebut sebagai 'operasi militer khusus'. Hingga saat ini, belum ada kemajuan berarti dari dialog kedua negara berseteru tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id