Pemerintah federal India telah mengeluarkan level "peringatan tinggi," dan meminta kepala-kepala daerah untuk mengambil "langkah darurat" dalam meredam penyebaran flu burung.
Meski sebagian besar varian flu burung berisiko rendah menginfeksi manusia, masyarakat diminta untuk tidak menyentuh bangkai atau unggas yang terlihat sakit.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Wabah Flu Burung di Jepang Menyebar ke Prefektur Kelima
Peringatan ancaman flu burung disampaikan Pemerintah India yang juga sedang memerangi pandemi virus korona (covid-19). Meski jumlah kasus baru covid-19 menurun, India bersiap memvaksinasi ratusan juta warga dalam waktu dekat hingga beberapa bulan ke depan.
Usai munculnya peringatan dari pemerintah, sejumlah peternakan dan tempat usaha yang penjual daging unggas berhenti beroperasi di sejumlah distrik. Penjualan telur unggas juga terhenti.
Flu burung di India saat ini tidak hanya menyerang jenis unggas peternakan, tapi juga beberapa spesies burung lainnya. Di negara bagian Himachal Pradesh, sekitar 2.400 burung migrasi -- sebagian besar tipe angsa yang terbang dari Siberia dan Mongolia -- ditemukan mati di sekitar danau Pong Dam.
"Peringatan telah dikeluarkan dalam radius 10 kilometer dari bendungan ini. Sejauh ini tidak ada gejala-gejala flu burung, karena menang tidak ada peternakan di area ini," kata ahli patologi hewan, Vikram Singh.
Sementara di negara bagian Kerala, otoritas setempat melaporkan adanya 12 ribu bebek yang mati. Kerala juga berencana memusnahkan lebih dari 36 ribu unggas demi meredam penyebaran flu burung.
(WIL)