Wali Kota Nagasaki minggu lalu mengatakan bahwa duta besar Israel Gilad Cohen tidak diundang ke acara Jumat di kota selatan Jepang itu karena risiko kemungkinan protes atas konflik Gaza.
Kedutaan besar AS dan Inggris mengatakan pada Selasa 6 Agustus 2024 bahwa duta besar mereka tidak akan ambil bagian sebagai hasilnya, dan bahwa negara mereka akan diwakili oleh diplomat berpangkat rendah.
Laporan media mengatakan bahwa Australia, Italia, Kanada, dan Uni Eropa, yang bersama-sama dengan AS, Inggris, dan Jerman menandatangani surat bersama yang tegas kepada wali kota Nagasaki bulan lalu, akan mengikuti langkah tersebut.
“Duta besar AS Rahm Emanuel tidak akan hadir setelah wali kota Nagasaki mempolitisasi acara tersebut dengan tidak mengundang duta besar Israel,” kata seorang juru bicara kedutaan kepada AFP, Kamis 8 Agustus 2024.
Sebaliknya, Emanuel, 64, yang merupakan kepala staf mantan presiden Barack Obama, akan menghadiri acara terpisah di sebuah kuil di Tokyo, kata juru bicara tersebut.
Kedutaan Besar Inggris mengatakan bahwa Duta Besar Julia Longbottom juga tidak akan berada di Nagasaki, dengan mengatakan bahwa tidak mengundang Israel "menciptakan kesetaraan yang tidak menguntungkan dan menyesatkan dengan Rusia dan Belarusia satu-satunya negara lain yang tidak diundang ke upacara tahun ini".
Seorang juru bicara kedutaan besar Prancis mengatakan bahwa orang nomor duanya akan hadir, mengatakan kepada AFP bahwa "keputusan untuk tidak mengundang perwakilan Israel sangat disesalkan dan dipertanyakan".
Bukan bermotif politik
Wali Kota Nagasaki Shiro Suzuki mengatakan minggu lalu bahwa keputusan untuk tidak mengundang Cohen "tidak bermotif politik" tetapi berdasarkan keinginan untuk "menggelar upacara dalam suasana yang damai dan muram".Pada Juni, Suzuki mengatakan Nagasaki telah mengirim surat ke kedutaan besar Israel yang menyerukan "gencatan senjata segera" di Gaza.
Cohen, yang diundang dan menghadiri upacara peringatan pada hari Selasa di Hiroshima, minggu lalu mengatakan keputusan Nagasaki "mengirim pesan yang salah kepada dunia".
"Sebagai teman dekat dan negara yang sepemikiran dengan Jepang, Israel telah menghadiri upacara ini selama bertahun-tahun untuk menghormati para korban dan keluarga mereka," tulisnya di platform media sosial X.
Pada Senin Cohen mengatakan kepada penyiar AS, CNN bahwa masalah keamanan itu "dibuat-buat" dan bahwa dia "sangat terkejut dengan (Suzuki) yang membajak upacara ini untuk motivasi politiknya".
Dalam surat mereka kepada Suzuki yang dilihat oleh AFP, keenam utusan Barat telah memperingatkan bahwa jika Israel dikecualikan "akan menjadi sulit bagi kami untuk melibatkan tingkat tinggi dalam acara ini".
Wali Kota sangat menyayangkan bahwa duta besar AS dan Inggris menolak menghadiri upacara peringatan pengeboman atom kota Jepang tahun 1945 karena Israel diabaikan.
Namun, ia membela keputusan untuk tidak mengundang Israel ke acara tahunan hari Jumat, dengan menegaskan bahwa hal itu ‘bukan politis’ tetapi untuk menghindari kemungkinan protes terkait konflik Gaza.
"Sangat disayangkan bahwa mereka telah menyampaikan kepada kami bahwa duta besar mereka tidak dapat hadir," kata Shiro Suzuki kepada wartawan.
"Kami membuat keputusan yang komprehensif bukan karena alasan politik. Kami ingin menyelenggarakan upacara yang lancar dalam suasana yang damai dan khidmat,” imbuh Suzuki.
Juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi pada hari Rabu menolak berkomentar, mengatakan undangan adalah "keputusan penyelenggara, Kota Nagasaki".
Seorang pejabat Nagasaki yang bertanggung jawab atas upacara tersebut mengatakan "jelas lebih baik untuk melibatkan individu tingkat tinggi, seperti duta besar sendiri".
"Yang penting adalah perwakilan negara-negara akan menghadiri upacara tersebut," pungkas Hayashi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News