Dikutip dari BBC, Senin 27 Juli 2020, Korsel mengatakan bahwa pembelot yang tak disebutkan namanya itu pulang ke Korut dengan menelusuri sebuah pipa pembuangan air di pulau selatan, sebelum akhirnya berenang sejauh 1,6 kilometer.
"Individu tersebut tidak tercatat sebagai pasien covid-19, dan juga bukan orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien covid-19," kata Yoon Tae-ho, seorang pejabat kesehatan senior Korsel, berdasarkan laporan kantor berita Yonhap.
Ia menambahkan, dua orang yang pernah melakukan kontak dengan pembelot tersebut sudah menjalani tes covid-19. Hasil tes keduanya negatif.
Akhir pekan kemarin, Korut mengonfirmasi kasus dugaan perdana covid-19. Pyongyang menyebut individu terduga covid-19 itu adalah warga Korut yang pernah membelot ke Korsel sekitar tiga tahun lalu.
Satu hari berselang, militer Korsel mengatakan pria 24 tahun itu telah pulang ke Korut melalui Pulau Ganghwa yang terletak di dekat perbatasan. Ia disebut sempat merayap di bawah kawat berduri, masuk ke pipa pembuangan menuju Laut Kuning, dan berenang menuju wilayah Korut.
"Kami sudah mendeteksi lokasi spesifik tempat pelariannya. Kami juga menemukan sebuah tas yang diduga milik pria tersebut," kata Kolonel Kim Jun-rak dari jajaran militer Korsel.
Sebelumnya, pemimpin Korut Kim Jong-un telah mendeklarasikan status darurat menyusul munculnya kabar mengenai pembelot yang diduga terjangkit covid-19. Ia juga mengunci rapat kota Kaesong yang terletak di perbatasan.
Selama ini Kim mengklaim negaranya tidak memiliki satu pun kasus positif covid-19. Namun, sejumlah analis berpendapat kasus covid-19 kemungkinan besar sudah masuk ke Korut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
