Menurut laporan Nikkei, reshuffle diperkirakan dapat dilakukan PM Suga menjelang pemungutan suara terkait kepemimpinan LDP pada 29 September mendatang.
Pemenang dalam pemungutan suara internal tersebut dapat memimpin LDP dalam menghadapi pemilihan umum yang akan digelar paling cepat awal Oktober tahun ini.
Dalam pertemuan dengan PM Suga, lanjut laporan Nikkei, Nikai telah mengungkapkan kesediaannya untuk mundur dari pos sekjen LDP. Kantor PM Suga maupun Nikai belum berkomentar mengenai hal tersebut.
Nikai, yang memegang jabatan krusial di LDP selama lima tahun, telah berulang kali menyuarakan dukungannya untuk PM Suga.
Popularitas dan tingkat dukungan masyarakat terhadap PM Suga mencapai titik terendah usai Olimpiade 2020. Ia dikritik karena tetap menggelar olimpiade di saat Jepang tengah dilanda gelombang baru Covid-19.
Baca: Gara-Gara Olimpiade, Kepercayaan Warga Jepang ke PM Suga Menurun
Mengenai Nikai, banyak anggota muda parlemen Jepang yang menyuarakan penentangan mereka. Nikai, 82, dianggap terlalu berkuasa di LDP, termasuk dalam hal pengendalian dana kampanye partai.
Sementara itu, mantan menteri luar negeri Fumio Kishida dikabarkan hendak mencoba mencalonkan diri untuk posisi pemimpin LDP. Ia pernah mengungkapkan niatannya untuk membatasi jumlah pos eksekutif dan mengisi LDP dengan orang-orang yang lebih muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News