Ghani meninggalkan Afghanistan saat Taliban mulai mendekati ibu kota. Pada akhirnya, Taliban masuk ke Kabul dan mengambil alih istana kepresidenan. Kemenangan Taliban ini tercapai dalam operasi intensif yang berlangsung dalam kurun waktu 10 hari.
Operasi kilat dilancarkan Taliban di seantero Afghanistan usai AS mulai menarik pasukannya. Satu per satu kota utama di Afghanistan direbut Taliban, dengan hanya menyisakan wilayah ibu kota.
"Taliban telah berhasil menang dengan pedang dan senjata mereka. Kini, mereka bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan kesejahteraan rakyat mereka," tutur Ghani dalam sebuah pernyataan via Facebook, dikutip dari laman The New Arab.
"Mereka kini menhadapi tes historis baru. Apakah mereka akan menjaga nama dan kehormatan Afghanistan, atau mereka akan memberikan prioritasnya ke tempat atau jaringan lain," sambung dia. Ghani mengaku pergi dari Afghanistan demi menghindari "pertumpahan darah."
Baca: Presiden Melarikan Diri dari Afghanistan, Pemerintahan Kolaps
Dalam pernyataannya Ghani tidak menyebutkan ke mana ia pergi. Namun media Tolo mengindikasikan Ghani telah bertolak menuju Tajikistan.
Seorang juru bicara Taliban mengonfirmasi bahwa mereka telah memasuki Kabul untuk "memastikan keamanan." Tiga sumber senior Taliban juga mengatakan kepada media AFP bahwa militan mereka telah menguasai istana kepresidenan dan sedang menggelar rapat keamanan di ibu kota.
Sekelompok militan Taliban di dalam istana menegaskan "kemenangan" mereka dalam sebuah video yang disiarkan Al Jazeera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News