"Sungguh luar biasa, pelajar dan warga Selandia Baru mampu memainkan gamelan dengan sangat terampil dan indah," ungkap Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya saat memberikan sambutan, dalam keterangan yang dimuat di situs Kementerian Luar Negeri RI pada Jumat, 16 Oktober 2020.
Dubes Tantowi juga memberikan hadiah "Gamelan Prize" kepada Harry Forte, mahasiswa terbaik mata kuliah gamelan tersebut. Tidak hanya Harry Forte, mahasiswa lainnya juga mendapatkan hadiah dari President New Zealand Indonesia Association dan KBRI Wellington.
Para mahasiswa NZSM dinilai layak mendapatkan penghargaan terbaik atas dedikasi dan kerja keras mereka selama menempuh mata kuliah gamelan. Mereka memperlihatkan penampilan maksimal saat menyajikan sejumlah gending materi ujian, di antaranya Gangsaran/Lancaran 1 laras Pelog Nem, Lancaran Naraca laras Slendro Manyuro, Ladrang Singa-sainga dan Sampak laras Pelog Barang.
Penampilan para mahasiswa NZSM menguncang decak kagum para penonton. “Ini merupakan penampilan dan kolaborasi terbaik. Lagunya juga begitu indah. Saya sangat menikmatinya," ujar Jennifer Shannon, salah satu penonton pada malam itu.
Jajaran mahasiswa NZSM tidak tampil sendirian. Padhang Moncar, komunitas gamelan di Wellington, juga membawakan dua buah gending: Ketawang Ibu Pertiwi Pelog Lima dan Ladrang Mugi Rahayu laras Slendro Manyuro.
Padhang Moncar sering tampil di acara festival domestik dan internasional di Indonesia, dan pernah terlibat dalam pembuatan film dokumenter Tupaia serta ilustrasi musik film "The Hobbit 2" karya sutradara ternama Sir Peter Jackson asal Selandia Baru.
Baca: Pasar Malam Indonesia Meriahkan Suasana Wellington
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News