Mantan PM Jepang Shinzo Abe. Foto: AFP/Vladimir Simicek
Mantan PM Jepang Shinzo Abe. Foto: AFP/Vladimir Simicek

4 Fakta Shinzo Abe, Mantan PM Jepang yang Meninggal karena Ditembak

Patrick Pinaria • 08 Juli 2022 17:34
Jakarta: Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia. Ia tewas setelah terkena tembakan di Kota Nara pada Jumat, 8 Juli 2022.
 
Shinzo Abe ditembak saat sedang berpidato di Kota Nara, Jepang pada pagi hari. Menurut laporan TBS Television, Abe terkena tembakan di bagian kiri dadanya dan juga di bagian leher.
 
Tembakan itu membuat jantung Abe berhenti berdetak. Hingga akhirnya, ia langsung dilarikan ke rumah sakit.

Namun, segala upaya medis tak mampu menyelamatkan nyawa Abe. Ia pun harus mengakhiri hidupnya pada usia 67 tahun. 
 
Baca: Kritis Pascaditembak, Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia

Sementara itu, kejadian ini pun langsung ditanggapi cepat aparat kepolisian. Mereka langsung menangkap pelaku penembakan usai peristiwa tersebut.
 
Masih ada fakta-fakta lainnya mengenai kasus penembakan yang merenggut nyawa Abe ini. Berikut di antaranya yang sudah dirangkum Medcom.id:

1. Abe ditembak tiga kali dari belakang dengan senapan

Abe memang mengalami luka amat parah dalam penembakan tersebut. Bagaimana tidak. Media-media lokal menyebutkan ia ditembak tiga kali dari belakang.
 
Abe ditembak di tengah pidato untuk mendukung calon dari Partai Liberal Demokrat untuk pemilihan Dewan Penasihat. Laporan media mengatakan bahwa Abe berdarah saat dia pingsan dan suara "mirip dengan suara tembakan terdengar".
 
"Abe ditembak tiga kali dari belakang dengan senapan," kata media setempat mengutip polisi, seperti dikutip AFP, Jumat 8 Juli 2022.

2. Pelaku penembakan adalah warga lokal dan mantan AL Jepang

Polisi Jepang telah menangkap pelaku penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Pelaku diketahui bernama Tetsuya Yamagami 42 tahun.
 
Tetsuya Yamagami ternyata merupakan warga lokal Nara, Jepang berusia 42 tahun. Selain itu, Yamagami ternyata merupakan mantan Pasukan Bela Diri Maritim.
 
Laporan oleh NHK juga mengungkapkan bahwa Yamagami bekerja untuk Pasukan Bela Diri Maritim selama tiga tahun hingga sekitar tahun 2005.

3. Alasan pelaku penembakan belum jelas

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, alasan penembakan terhadap mantan PM Shinzo Abe tidak jelas. Ia menggambarkan penembakan itu sebagai tindakan yang jahat dan kejam.
 
Ia menegaskan, serangan itu tidak dapat ditoleransi.
 
"Saya ingin menggunakan kata-kata paling keras yang ada untuk mengutuk tindakan ini," ucapnya, Jumat, 8 Juli 2022.
 
Motif dari pelaku penembakan juga menjadi pembahasan media lokal. Beberapa di antara mereka melaporkan sang pelaku diduga kecewa dengan kepemimpinan Abe. Padahal, Abe sudah mengundurkan diri sejak Agustus 2020.

4. Banjir simpati dan belasungkawa

Kabar meninggalnya Abe menjadi duka mendalam bagi dunia. Sejumlah petinggi dan penjabat negara turut berbelasungkawa. Salah satunya Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. 
 
"Saya ingin menyampaikan simpati dan belasungkawa sedalam-dalamnya dari pemerintah dan rakyat Republik Indonesia, kepada pemerintah dan rakyat Jepang saat ini," kata Retno dalam pernyataan persnya usai pertemuan Foreign Minister Meeting (FMM) G20 di Bali, Jumat, 8 Juli 2022.
 
"Dedikasinya untuk melayani negara dan warganya akan selalu dikenang," imbuh Retno.
 
Sebelumnya, sejumlah penjabat negeri juga mengucapkan rasa simpatinya terhadap kejadian nahas yang dialami Abe. Termasuk Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken.
 
"Saya harus mengatakan sebelum pertemuan kami, betapa berduka dan khawatirnya kami atas berita yang datang dari Jepang terkait percobaan pembunuhan Perdana Menteri Abe. Kami tidak mengetahui kondisinya, kami tahu bahwa ia telah ditembak dan pikiran doa kami menyertainya dan keluarganya, serta bersama masyarakat Jepang. Ini adalah momen yang sangat, sangat sedih dan kami menantikan kabar dari Jepang."
 
"Abe-san telah menjadi pemimpin yang hebat bagi Jepang dan sekutu yang tak goyah bagi AS," demikian pernyataan Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emmanuel dalam sebuah pernyataan dikutip dari Antara pada Jumat, 8 Juli 2022.
 
"Pemerintah AS dan masyarakatnya berdoa untuk keselamatan Abe-san, dan kebaikan keluarganya, dan masyarakat Jepang," lanjutnya.
 
"Saya yakin semua orang sama terkejut dan sedihnya seperti saya. Taiwan dan Jepang demokratis dengan supremasi hukum. Atas nama administrasi saya, saya mengutuk keras tindakan kekerasan dan ilegal," kata pimpinan Taiwan Tsai Ing-Wen lewat akun Facebook miliknya.
 
"Mantan Perdana Menteri Abe bukan hanya teman baik saya, tetapi juga teman setia Taiwan. Dia telah mendukung Taiwan selama bertahun-tahun dan berusaha keras untuk mempromosikan kemajuan hubungan Taiwan-Jepang," tambahnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PAT)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan