PM Jepang Fumio Kishida. (JIJI Press / AFP)
PM Jepang Fumio Kishida. (JIJI Press / AFP)

PM Jepang Dikecam Usai Kaitkan Utang dengan Mempunyai Anak

Willy Haryono • 04 Maret 2023 13:41
Tokyo: Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mendapat kecaman atas proposal partainya untuk mengurangi utang mahasiswa bagi mereka yang memiliki anak. Proposal disampaikan di saat Jepang sedang berjuang menaikkan angka kelahiran yang rendah.
 
PM Kishida telah menjanjikan langkah-langkah yang "belum pernah dilakukan sebelumnya" untuk mengatasi angka kelahiran yang selalu rendah di negara itu, dan Partai Demokrat Liberal (LDP) miliknya dilaporkan sedang menyusun serangkaian rekomendasi kebijakan tentang masalah ini untuk pemerintah.
 
Namun rencana pengampunan utang yang dilaporkan justru memicu kemarahan.

"Pengurangan utang beasiswa dan apakah seseorang akan punya bayi atau tidak adalah masalah yang sama sekali berbeda, bukan?" tanya anggota parlemen oposisi Noriko Ishigaki kepada PM Kishida dalam sesi majelis tinggi pada Jumat, 3 Maret.
 
"Ini adalah kebijakan yang mengharuskan seorang anak sebagai imbalan untuk mengurangi utang beasiswa. Itu adalah tindakan buruk yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengatasi angka kelahiran yang rendah," kata Ishigaki, mengutip dari laman Malay Mail, Sabtu, 4 Maret 2023.
 
PM Kishida tidak banyak bicara tentang substansi dari proposal LDP, namun hanya bersikeras bahwa "debat yang bebas dan bersemangat harus dihormati."
 
"Ini seperti mengatakan 'bayar dengan tubuhmu!', 'melahirkan anak jika ingin mengurangi utang'. Aku ingin tahu apa yang mereka pikirkan. Melahirkan dapat mempertaruhkan hidup Anda. Sangat kejam," kata seorang pengguna Twitter.
 
"Kebijakan LDP selalu memperlakukan manusia seolah-olah mereka adalah ternak," kata penulis sejarah Masahiro Yamazaki dalam tulisan lainnya di Twitter.
 
Beberapa warga Jepang menyebut rencana itu "tidak dapat dipahami" dan "tidak normal," dan menulis bahwa "apakah memiliki anak atau tidak adalah masalah keputusan pribadi."
 
Masahiko Shibayama, seorang anggota parlemen LDP yang memimpin tim terkait masalah ini, mengatakan kepada penyiar swasta TBS dan TV Asahi bahwa rencana tersebut ditujukan untuk mendukung keuangan keluarga dengan anak-anak, bukan menghukum mereka yang tidak memiliki keturunan.
 
“Kami membahas ini sebagai perluasan dukungan untuk pengasuhan anak daripada kebijakan yang terkait dengan persalinan," katanya kepada TV Asahi.
 
"Sangat disesalkan bahwa ini diambil dalam konteks yang tidak akan memberikan manfaat kecuali melahirkan," sambungnya.
 
Baca juga:  Angka Kelahiran Jepang Terus Merosot, PM Kishida Janjikan Langkah Cepat
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan