"Beberapa hal yang kita bahas dalam rangkaian pertemua bilateral antara lain, mendorong peningkatan kerja sama ekonomi, baik perdagangan maupun investasi, baik dengan individual negara anggota Uni Eropa maupun dengan Uni Eropa secara kolektif," kata Retno dalam pernyataan pers virtual, Selasa, 14 Juni 2022.
"Saya juga menyampaikan kembali keprihatinan Indonesia mengenai diskriminasi terhadap produk kelapa sawit Indonesia," sambung dia.
Retno juga menyampaikan harapan agar Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (Indonesia-EU CEPA) dapat segera diselesaikan.
Khusus dengan Ceko, kata Retno, dibahas mengenai komitmen untuk meningkatkan kolaborasi. Hal ini dilakukan, mengingat Ceko akan memegang Presidensi Uni Eropa mulai bulan depan sampai akhir tahun 2022.
Retno juga membahas berbagai isu kawasan dan global, terutama dampak konflik Ukraina terhadap kemanusiaan dan ekonomi yang sangat besar. Hal ini, termasuk masalah ketahanan pangan.
"Saya tekankan bahwa dampak ini, dampak perang terhadap ketahanan pangan, sangat dirasakan terutama oleh negara berkembang," ucapnya.
Ia meminta agar ada solusi segera, khususnya untuk mengatasi krisis pangan dan energi secara global.
"Saya sampaikan pula isu ketahanan pangan tentunya akan menjadi perhatian Presidensi G20 Indonesia," tutup Retno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News