“Melihat ke depan pada pertemuan G20, kita akan berbicara -,membahas masalah yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, tidak hanya di sini tetapi juga,- juga sekutu dan mitra kita,” ujar Presiden Biden dalam konferensi pers di sela-sela KTT G20.
“Itu berarti mengatasi penderitaan yang ditimbulkan agresi Rusia, tidak hanya pada orang Ukraina, tetapi orang-orang di seluruh dunia, khususnya kerawanan pangan, dan memperkuat dasar-dasar ekonomi global untuk semua orang,” imbuhnya.
“Termasuk juga dukungan untuk penghapusan utang, reformasi untuk bank pembangunan multilateral, investasi untuk meningkatkan keamanan kesehatan global dan memastikan dunia lebih siap menghadapi pandemi berikutnya,” tegas Biden.
Bagi Biden, G20 telah menjadi forum penting bagi ekonomi terbesar di dunia untuk bekerja sama demi kebaikan orang-orang di mana pun.
Tiga prioritas Presidensi Indonesia
Indonesia, selaku pemegang Presidensi G20 tahun ini, mengusung tiga agenda prioritas, yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Tranformasi Digital dan Transisi Energi.Ketiga isu tersebut dinilai penting dalam menggandeng seluruh komunitas global untuk kembali bangkit dan pulih usai terjadinya pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.
Arsitektur Ketahanan Global
Terkait dengan arsitektur kesehatan global, Indonesia mendorong pengembangan pendanaan dengan investasi awal sekitar USD1,4 miliar untuk menjaga resiliensi masyarakat global terhadap Covid-19 dan pandemi baru di masa mendatang.Ada tiga strategi kebijakan yang didorong dalam upaya memperkuat arsitektur kesehatan global: pertama, menyusun dan membangun mekanisme global health fund; kedua, membuka akses penanggulangan darurat kesehatan; dan ketiga, penguatan mekanisme berbagi data yang tepercaya dengan pembentukan platform genome sequence data secara global.
Transformasi Digital
Indonesia mendorong peningkatan transformasi ekonomi berbasis digital dengan menyiapkan infrastruktur teknologi berupa fiber optic dan pengembangan teknologi terbaru yang sering disebut Low Earth Orbit Satelite sehingga 17 ribu pulau di Indonesia akan saling terkoneksi.Nilai ekonomi digital Indonesia saat ini tercatat mencapai USD70 miliar dan akan meningkat di 2025 mendekati USD150 miliar. Dalam digitalisasi ASEAN, Indonesia memimpin dengan porsi sebesar 40 persen dan pada 2030 diprediksi mengalami peningkatan.
Menurut Deputi Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono, transformasi digital menjadi sebuah keniscayaan bagi Indonesia khususnya di masa pandemi covid-19. Selama dua tahun lalu, Indonesia dapat bertahan dari sisi ekonomi tidak lain karena adopsi digital yang masif.
Transisi Energi
Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mego Pinandito, menyatakan Indonesia harus bersiap melakukan transisi energi. Penggunaan energi fosil sejauh ini mesti digantikan dengan energi baru dan terbarukan.Dia menyebut energi baru terbarukan lebih ramah lingkungan dan akan menjadi sumber daya yang tak pernah habis. Namun, perlu kerja sama dari seluruh pihak agar transisi itu berhasil.
Menurut Mego, Indonesia seharusnya sudah dapat memulai masa transisi ini. Ia memproyeksikan bahwa pada 2025, penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia sudah mencapai 23 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News