Konflik Myanmar tidak kunjung usai. (AFP)
Konflik Myanmar tidak kunjung usai. (AFP)

Ketua ASEAN: Myanmar Harus Hentikan Kekerasan, Tanpa itu Tak Ada Perdamaian

Marcheilla Ariesta • 07 Juli 2023 17:01
Jakarta: ASEAN sangat prihatin dengan meningkatnya penggunaan kekerasan di Myanmar. Pasalnya, masyarakat sipil menjadi korban.
 
Tak hanya korban tewas, namun berbagai fasilitas umum juga hancur oleh konflik.
 
"Hal ini harus segera dihentikan!" tegas Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, di mana Indonesia saat ini bertugas sebagai Ketua ASEAN.

Dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 7 Juli 2023, Retno mengatakan, Indonesia telah melakukan pendekatan dengan berbagai pihak di Myanmar. Dan dari pendekatan itu, selalu didorong untuk menghentikan tindakan kekerasan agar dihentikan dan keselamatan warga menjadi prioritas.
 
"Tanpa penghentian kekerasan, tidak akan ada situasi kondusif. Tanpa situasi kondusif, maka tidak mungkin dapat dilakukan dialog yang inklusif," kata Retno.
 
"Tanpa dialog yang inklusif, maka tidak akan ada penyelesaian damai yang diterima semua pihak dan tidak akan ada perdamaian yang durable (tahan lama) di Myanmar," imbuhnya.
 
Retno menegaskan, pendekatan yang tahan lama tidak akan tercapai jika pendekatan yang diambil adalah zero-sum (situasi di mana hanya salah satu pihak yang diuntungkan).
 
"Mari kita terus dorong semangat dialog dan damai para pihak di Myanmar. Isu mengenai Myanmar ini tentunya akan dibahas kembali dalam pertemuan Retreat para Menlu ASEAN," seru dia.
 
Pekan depan, pertemuan Menlu ASEAN (AMM) dan Post Ministerial Conference (PMC) akan dilangsungkan mulai 11-14 Juli 2023. Sebanyak 29 negara baik dari ASEAN hingga mitra eksternal akan menghadiri pertemuan ini.
 
Baca juga: Soal Myanmar, Menlu Retno: Pendekatan Adalah Kunci Menuju Perdamaian
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan