Kabut asap yang menyelimuti Malaysia. Foto: The Star
Kabut asap yang menyelimuti Malaysia. Foto: The Star

Hindari Paparan Asap, Warga Malaysia Diminta Tetap Berada dalam Rumah

Fajar Nugraha • 05 Oktober 2023 18:05
Petaling Jaya: Masyarakat Malaysia didesak untuk mengambil langkah-langkah keselamatan menyusul meningkatnya kembali polusi kabut asap. Ini terkait paparan berlebihan terhadap kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
 
Bagi mereka yang berada di daerah dengan kualitas udara tidak sehat yang berada di antara 101 dan 200 pada Indeks Pencemaran Udara (API) disarankan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti mengurangi waktu yang dihabiskan di luar ruangan dan menghindari aktivitas seperti merokok yang dapat meningkatkan polusi udara dalam ruangan.
 
“Jendela dan pintu harus ditutup untuk mencegah kabut asap sementara masker harus dipakai di luar ruangan,” kata Kementerian Kesehatan Malaysia, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 5 Oktober 2023.

Masyarakat juga disarankan untuk mengonsumsi setidaknya delapan gelas air per hari untuk menjaga tingkat hidrasi tubuh. Sementara minuman yang menyebabkan hilangnya cairan seperti alkohol dan kopi harus dihindari.
 
Saat berkendara, masyarakat diimbau menggunakan AC dan memilih mode resirkulasi udara pada mobilnya.
 
“Penggunaan alat pembersih udara untuk membantu meningkatkan kualitas udara di rumah juga disarankan. Sementara mereka yang sakit didesak untuk mencari perawatan medis,” ungkap Kementerian Kesehatan.
 
“Dampak akibat terpapar kabut asap secara terus-menerus antara lain gatal pada tenggorokan, batuk, sesak napas, sulit bernapas, serta mata berair atau perih,” imbuh pernyataan itu.
 
Gejala lainnya antara lain pilek, sering bersin, kulit gatal, dan nyeri dada. “Dapatkan pengobatan dan saran dari dokter di klinik terdekat jika Anda memiliki tanda dan gejala tersebut,” sebut pernyataan itu.
 
Konsultan dokter penyakit dalam dan pernafasan di Sunway Medical Center Dr Kow Ken Siong mengatakan partikel halus dalam kabut dengan diameter kurang dari 2,5 mikron, meskipun seringkali bersifat jangka pendek, dapat meninggalkan dampak jangka panjang, terutama jika terhirup.
 
Paparan jangka pendek dapat mengakibatkan gejala bronkitis akut seperti batuk, dahak, dada sesak, sesak napas, dan lesu, katanya.
 
“Kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti asma dan penyakit kardiovaskular menghadapi risiko yang lebih tinggi karena paparan asap yang berulang-ulang selama beberapa tahun dapat memperburuk kondisi paru-paru kronis yang sudah ada sebelumnya. Ini meningkatkan risiko kanker paru-paru dan menyebabkan penyakit paru-paru kronis episode bronkitis yang sering,” ucap Dr Kow.
 
“Orang yang tidak memiliki masalah kesehatan sebelumnya juga dapat mengalami gejala saluran pernapasan atas dan menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus,” kata Dr Kow.
 
Dr Kow dari Sunway Medical Center merekomendasikan tips seperti sebisa mungkin tetap berada di dalam rumah, terutama di area yang indeks polusi udaranya tidak sehat.
 
“Juga, tutup pintu dan jendela untuk mencegah polusi udara dalam ruangan,” ujarnya.
 
“Menggabungkan alat pembersih udara berkualitas tinggi dengan filter Hepa (Udara Partikulat Efisiensi Tinggi), yang dapat membantu mengurangi risiko, karena kualitas udara dalam ruangan dapat dipengaruhi oleh kabut asap, terutama ketika ventilasi alami terbatas.”
 
Dr Kow juga merekomendasikan penggunaan masker N95 untuk paparan luar ruangan dalam waktu lama, yang dapat membantu menyaring partikel halus yang mungkin berbahaya.
 
Dia mengatakan tetap terhidrasi sepanjang hari juga penting, selain tetap mendapat informasi dan mencari nasihat medis.
 
Ia juga mendorong warga Malaysia untuk memantau kualitas udara melalui sumber resmi, membatasi aktivitas di luar ruangan selama kabut asap, dan mencari nasihat medis profesional jika mengalami gejala paru-paru atau jantung.
 
“Pengobatan sendiri, terutama dengan inhaler, tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
 
“Dampak polusi asap terhadap kesehatan pernafasan merupakan kekhawatiran yang signifikan di Malaysia. Dengan memahami risiko kesehatan dan mengambil langkah-langkah pencegahan, masyarakat Malaysia dapat melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka cintai dengan lebih baik selama periode kualitas udara buruk,” kata Kow.
 
Sementara lima daerah mencatat tingkat API tidak sehat pada hari Kamis pukul 9.00 pagi, dengan Bukit Rambai di Melaka menjadi daerah yang paling terkena dampak dengan tingkat API 153.
 
Berdasarkan API yang dicatat Departemen Lingkungan Hidup, wilayah lain yang memiliki pengukuran API tidak sehat di atas 100 adalah Kota Melaka (146), Port Dickson di Negeri Sembilan (109) dan Batu Pahat (134) serta Tangkak (116) di Johor.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan