Manila: Filipina memanggil Duta besar Tiongkok dan sedang mempertimbangkan kemungkinan pengusiran setelah dua konfrontasi dengan kapal Tiongkok selama akhir pekan di Laut China Selatan yang disengketakan.
Manila mengatakan kapal-kapalnya terkena tembakan meriam air Tiongkok pada hari Sabtu ketika mereka mencoba mengirim pasokan ke nelayan Filipina di Scarborough Shoal, yang direbut oleh Beijing pada tahun 2012 setelah kebuntuan selama berbulan-bulan.
Sementara itu, pada hari Minggu, kapal-kapal yang mencoba memasok kebutuhan pelaut di Sierra Madre yang dilarang berlayar di Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly juga terkena tembakan meriam air, di tengah tabrakan dengan penjaga pantai Tiongkok yang menurut Beijing dilakukan oleh Manila di Laut China Selatan.
Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan perahu-perahu Filipina memecahkan jendela dan merusak dek akibat insiden tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teresita Daza mengatakan pada konferensi pers pada hari Senin bahwa Manila telah mengajukan protes diplomatik baru atas insiden tersebut dan “duta besar Tiongkok juga telah dipanggil”.
Menyatakan duta besar Tiongkok Huang Xilian sebagai “persona non grata” di Filipina juga merupakan “sesuatu yang harus dipertimbangkan secara serius”, katanya kepada wartawan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin, 11 Desember 2023.
Komentar Daza muncul setelah Presiden Ferdinand Marcos Jr berjanji untuk memastikan klaim Manila atas perairan tersebut dipertahankan.
“Agresi dan provokasi yang dilakukan oleh Penjaga Pantai Tiongkok dan Milisi Maritim Tiongkok terhadap kapal dan personel kami selama akhir pekan semakin memperkuat tekad kami untuk mempertahankan dan melindungi kedaulatan, hak kedaulatan, dan yurisdiksi negara kami di Laut Filipina Barat,” kata Marcos dalam pernyataan yang diposting di akun media sosialnya pada Minggu malam.
Baca juga: Waduh, Kapal Filipina dan Tiongkok Bertabrakan di Laut China Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di