"Menlu Austin dan para rekan sejawatnya dari Indonesia membahas berbagai prakarsa keamanan bilateral yang telah menjadi landasan hubungan pertahanan AS-Indonesia, termasuk modernisasi kekuatan, pendidikan militer profesional, dan kerja sama dalam domain maritim," demikian dikutip dari pernyataan tertulis Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Kedua menteri setuju untuk memperluas pelatihan dan pendidikan militer bilateral, termasuk dengan menyelenggarakan kursus pelatihan Bahasa Inggris yang baru.
Keduanya juga sepakat memperluas kerja sama untuk para calon pemimpin bidang pertahanan, serta meningkatkan latihan gabungan seperti Garuda Shield, salah satu latihan multinasional terbesar Kemenhan AS di kawasan Indo-Pasifik.
Kunjungan Menlu Austin menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk bermitra dengan Indonesia -- yang merupakan pemimpin regional -- untuk memajukan visi bersama akan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Ia memulai kunjungannya sejak 18 November lalu, dimulai dari Kanada. Lawatannya akan berakhir di Kamboja.
Austin akan berpartisipasi dalam Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM)-Plus ke-9, bersama sepuluh negara anggota ASEAN dan delapan mitra dialog.
"Di sela-sela ADMM-Plus, Menhan Austin akan mengadakan kegiatan multilateral informal dengan rekan sejawat dari ASEAN dan bertemu dengan para rekan sejawatnya dari Kamboja dan berbagai negara mitra," ungkap keterangan itu.
"Keperansertaaan kali ini akan menggarisbawahi langkah penting yang diambil Dephan bersama para Sekutu dan mitra untuk menghadirkan stabilitas, transparansi, dan keterbukaan yang lebih di kawasan Indo-Pasifik," pungkas mereka.
Baca: Foto: Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menhan AS
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News