Dialog tersebut diselenggarakan dalam format hibrida pada 15 Oktober. Delegasi Indonesia dipimpin Achsanul Habib, sementara Rusia oleh Direktur Kerja Sama Kemanusiaan dan HAM, Rinat Alyautdinov.
Sebagaimana dengan negara-negara sahabat lain, Dialog HAM Indonesia-Rusia ke-11 kali ini menjadi forum berbagi good practices dalam melakukan pemajuan, pemenuhan, dan perlindungan HAM. Secara spesifik, Indonesia-Rusia berbagi pengalaman terkait upaya-upaya yang dilakukan untuk memajukan, memenuhi, dan melindungi hak atas kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, dan juga pembangunan.
Dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Selasa, 19 Oktober 2021, Indonesia kembali menyuarakan keprihatinannya atas fenomena nasionalisme vaksin, obat-obatan, serta berbagai peralatan medis lainnya yang merupakan ujung tombak dari mitigasi pandemi Covid-19.
Baca: Indonesia-Rusia Perkuat Kerja Sama Kesehatan, Prioritaskan Pengadaan Vaksin
Indonesia mengajak Rusia sebagai negara sahabat untuk bersama-sama mendorong komunitas internasional agar mengedepankan prinsip akses setara, aman, dan terjangkau dalam melakukan penanganan pandemi.
Obat-obatan, peralatan medis, dan vaksin harus dapat diperlakukan sebagai barang umum, yang distribusinya kepada masyarakat dunia harus dipandang sebagai kewajiban negara-negara dalam melakukan upaya pemenuhan hak atas kesehatan.
Kerja sama konstruktif dari kedua negara juga menjadi semakin penting mengingat keduanya merupakan anggota Dewan HAM PBB. Kedua pihak bersepakat untuk bersama-sama terus mengawal kinerja Dewan HAM PBB yang inklusif, tanpa politisasi, dan tanpa standar ganda.
Indonesia-Rusia juga bersepakat untuk terus mempererat upaya bersama untuk menyeimbangkan antara pembahasan kelompok isu hak-hak sipil dan politik dengan pembahasan kelompok isu hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya. Terkait pembahasan HAM di suatu negara, Indonesia-Rusia akan terus menyuarakan pentingnya pembahasan isu HAM di suatu negara yang melibatkan negara tersebut.
Dialog Bilateral HAM merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam mewujudkan diplomasi HAM yang berasaskan dialog tulus dan kerja sama konstruktif. Hal ini diejawantahkan Indonesia pada mekanisme HAM di tingkat bilateral, regional, maupun multilateral.
Selama hampir 2 dekade terakhir, Indonesia menyelenggarakan Dialog Bilateral HAM secara rutin dengan sejumlah negara sahabat, seperti Norwegia, Iran, Uni Eropa, Kanada, Swedia dan Rusia . Sebagian dari Dialog HAM dengan negara mitra tersebut bahkan telah dilakukan belasan kali.
Rusia akan menjadi tuan rumah dari Dialog Bilateral HAM Indonesia-Rusia selanjutnya, yang akan diadakan di Moskow pada 2022. Jika situasi semakin membaik, maka pertemuan dapat dilakukan secara fisik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News