Mengawali pertemuan, Menlu Dacic menyampaikan apresiasi atas persahabatan Indonesia-Serbia yang telah terbangun sejak Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
Kedua Menteri juga sepakat bahwa Spirit Bandung, kerja sama antar negara berkembang, dan penghargaan terhadap hukum internasional, semakin relevan dan penting di tengah kontestasi geopolitik yang kian menajam.
Serbia telah menandatangani Treaty of Amity and Cooperation dengan Indonesia pada Senin kemarin, dan menjadi negara ke-52 yang mengaksesi perjanjian tersebut. Menlu Retno menyampaikan apresiasinya atas aksesi Serbia terhadap TAC yang dilakukan di waktu tepat, di saat Indonesia menjadi Ketua ASEAN.
Untuk meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara, Menlu Retno mendorong dibentuknya Preferential Trade Agreement (PTA) serta mendorong penguatan hubungan bisnis antar kedua negara.
Secara khusus, Menlu Retno mengundang pengusaha Serbia untuk menghadiri Trade Expo Indonesia dan Indonesia-Europe Business Forum yang akan diselenggarakan di Jakarta pada Oktober 2023.
Indonesia dan Serbia akan merayakan 70 tahun hubungan diplomatik pada 2024. Untuk merayakan momen bersejarah tersebut, Menlu Serbia mengundang Presiden Joko Widodo untuk melakukan kunjungan ke Serbia.
Serbia adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Balkan Barat. Nilai perdagangan Indonesia dan Serbia pada paruh awal 2023 meningkat 227 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Menlu RI-Peru Bahas Kerja Sama Bilateral, Sepakat Hasilkan Aksi Konkret
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
