MV Mega Bakti dari Malaysia membantu pencarian KRI Nanggala-402. Foto: Twitter
MV Mega Bakti dari Malaysia membantu pencarian KRI Nanggala-402. Foto: Twitter

Malaysia Kirim Kapal Bantu Cari KRI Nanggala, Berikut Spesifikasinya

Fajar Nugraha • 22 April 2021 11:59
Kuala Lumpur: Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri bin Yaakob, menghubungi Menhan Prabowo Subianto, pada 22 April 2021 dan mengucapkan simpati bagi TNI AL atas kejadian yang menimpa kapal selam KRI Nanggala-402. Malaysia juga telah mengirim kapal untuk membantu pencarian kapal selam tersebut.
 
Baca: TNI Minta Bantuan Singapura dan Australia Cari KRI Nanggala-402.
 
Selama perbincangan lewat telepon Dato' Sri Ismail Sabri telah mengatakan bahwa Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) telah mengirim kapal penyelamat kapal selam TLDM, MV Mega Bakti. Kapal itu sudah berangkat pada 22 April 2021.

Selain itu, pihak TLDM akan mengadakan solat hajat dan memanjatkan doa ke atas keselamatan anak buah kapal dan agar kapal selam tersebut segera ditemui.
 
“Operasi SAR ini melibatkan 54 kru yang terdiri dari tujuh pegawai dan anggota TLDM dan tiga pegawai dan staf perubatan ATM, serta 44 kru MV Mega Bakti. Operasi ini diketuai oleh Komandan Mohd Hairul Fahmy bin Yob TLDM selaku Coordinator Rescue Force (CRF),” ujar Menhan Dato' Sri Ismail Sabri bin Yaakob, dalam keterangan yang diterima Medcom.id, Kamis 22 April 2021.
 
“MV Mega Bakti telah belayar dari Jeti Operasi Markas Pemerintahan Kapal Selam, Teluk Sepanggar, Kota Kinabalu, Sabah dan diperkirakan sampai ke lokasi SAR pada 25 April 2021 jam 3.00 sore. MV Mega Bakti adalah kapal sewaan TLDM yang mempunyai kemampuan utama untuk melaksanakan SAR ke atas kapal selam,” imbuhnya.
 
Operasi SAR ini adalah yang kedua melibatkan MV Mega Bakti selepas terlibat dalam pencarian MH370 yang dilaporkan hilang di Lautan Hindi pada tahun 2014. Kemampuan dan peralatan SAR yang terdapat di atas MV Mega Bakti mencakup:
 
Distress Submarine Ventilation Depressurrized System:
1. Compressed Air Generation (CAM).
2. Process Control Module (PCM).
3. Submarine Link Module (SLM).
GPS Intelligent Buoy (GIB) System - Localisation of Pinger.
Intervention Remotely Operated Vehicle (IROV) with LARS operating
Depth 650m.
ELSS Pod.
2x 6 men Dive Decompression Chamber (DDC).
 
Kementerian Pertahanan melalui TLDM memberi sepenuh komitmen terhadap Operasi SAR ini dan ketersediaan TLDM membuktikan asetnya bisa diatur gerak dalam semua aspek pengoperasian dalam masa yang singkat. Selain menekankan pendekatan Diplomasi Pertahanan, Operasi SAR ini juga menunjukkan komitmen TLDM kepada kerja sama antara negara berkaitan tugas dan tanggungjawab negara pengendali kapal selam di dunia.
 
Baca: Kronologi KRI Nanggala-402 Hilang Kontak.
 
KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu dini hari, 21 April 2021. Kapal selam itu melakukan komunikasi terakhir pukul 04.25 WITA di Laut Bali.
 
Kapal hilang kontak saat latihan penembakan senjata strategis. 53 penumpang Kapal selam itu terdiri dari satu komandan kapal, tiga operator arsenal, dan 49 anak buah kapal (ABK).
 
Beberapa angkatan laut negara sahabat sudah merespons dan menyatakan kesiapan memberikan bantuan, di antaranya Singapura, Australia, dan India. KRI Nanggala-402 sendiri diproduksi pada 1977 di Howaldtswerke Deutsche Werft (HDW) Jerman dan bergabung dengan jajaran TNI AL pada 1981. Pada 2012, teknologi kapal ini dimutakhirkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan