Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan informal Menlu ASEAN mengenai Myanmar. Foto: Medcom.id/Marcheilla Ariesta.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan informal Menlu ASEAN mengenai Myanmar. Foto: Medcom.id/Marcheilla Ariesta.

Indonesia Desak Militer Myanmar Bebaskan Tahanan Politik

Marcheilla Ariesta • 02 Maret 2021 19:10
Jakarta: Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi melakukan pertemuan virtual dengan para menteri luar negeri ASEAN membahas masalah Myanmar. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menekankan tiga isu penting terkait Myanmar, termasuk mendesak militer membebaskan tahanan politik.
 
"Bagi Indonesia, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Myanmar adalah prioritas nomor satu, karena itu Indonesia mendesak pasukan keamanan Myanmar untuk menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan," tutur Retno dalam jumpa pers secara daring, Selasa, 2 Maret 2021.
 
Ia menambahkan, Indonesia menekankan pentingnya akses kemanusiaan bagi mereka yang membutuhkan, termasuk di dalamnya tahanan politik. Indonesia yakin, kata dia, ASEAN akan dapat memainkan peran dalam membantu keperluan kemanusiaan.

Retno mengatakan ASEAN telah memiliki ASEAN ad hoc task force Rakhine State, yang dapat diperkuat untuk menjalankan misi ini. Retno menambahkan Sekretaris Jenderal ASEAN juga dapat menjajaki kerja sama kemanusiaan, terkait kerja sama vaksin.
 
"Yang kedua, restorasi demokrasi kembali ke situasi normal harus terus didorong. Indonesia menegaskan keinginan dan suara masyarakat Myanmar harus dihormati," tegasnya.
 
Baca juga: ASEAN Diimbau Tunjuk Tokoh Penengah Konflik Myanmar
 
Demokrasi, kata Retno, menjamin kebebasan berpendapat, dan menuntut adanya komunikasi dan dialog. Menurut Retno, ASEAN selalu mengutamakan dialog dalam menyelesaikan masalah.
 
Ia menuturkan kebiasaan berdialog ini telah berkontribusi bagi ASEAN selama lebih dari 50 tahun. "Untuk itu, Indonesia mendesak agar semua pihak memulai dialog dan komunikasi dan kondisi yang kondusif bagi hal itu harus segera diciptakan termasuk melepaskan tahanan politik," seru Retno.
 
Komunikasi tersebut, katanya, harus dilakukan internal dalam negeri Myanmar antara militer dengan sipil. Indonesia yakin, tegas Retno, ASEAN siap untuk fasilitasi dialog tersebut jika diminta.
 
"Ketiga Perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan harus terus dijaga," tuturnya.
 
Ia menambahkan, rakyat sudah merasakan stabilitas dan perdamaian, serta kesejahteraan selama puluhan tahun. Indonesia, tutur Retno, menekankan semua negara anggota ASEAN punya kewajiban untuk menyelesaikan situasi tersebut.
 
Retno menuturkan bahwa ASEAN bertemu untuk membahas dan mencari penyelesaian. Namun, ia berharap Myanmar membuka pintu untuk solusi dari ASEAN tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan