Media melaporkan protes berlangsung setidaknya di dua bagian pusat komersial Yangon pada Senin. Sementara ratusan orang di Mandalay, termasuk banyak staf medis berjas putih, berbaris sebelum matahari terbit pada Minggu.
Myanmar telah terkunci dalam krisis sejak pemerintah terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel perdamaian Aung San Suu Kyi pada 1 Februari digulingkan oleh militer. Kudeta itu mengakhiri 10 tahun reformasi demokrasi tentatif dan disertai perlawanan warga yang memicu tindakan keras militer.
“Seorang pria ditembak mati dan beberapa lainnya luka-luka ketika polisi menembaki kelompok yang mendirikan barikade di pusat Kota Monywa,” kata seorang dokter pada Minggu ketika kelompok masyarakat mengeluarkan seruan di Facebook untuk donor darah, seperti dikutip Channel News Asia, Senin 22 Maret 2021.
Sementara Myanmar Now melaporkan, belakangan, satu orang tewas dan satu lagi cedera di kota Mandalay, ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan setelah penduduk mencoba melawan upaya militer untuk mendirikan pos pertahanan di sebuah sekolah.
Menurut angka dari kelompok aktivis Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (Assistance Association of Political Prisoners/AAPP), setidaknya 250 orang kini telah tewas sejak kudeta. Kekerasan pun telah memaksa banyak warga untuk memikirkan cara-cara baru untuk mengekspresikan penolakan mereka kembali ke pemerintahan militer.
Untuk menandai peringatan satu bulan peluncuran salah satu demonstrasi terbesar sejak kudeta dan pemogokan nasional, para aktivis di unggahan di media sosial pada Senin mendesak orang-orang untuk bergabung dengan protes konvoi mobil.
Para pengunjuk rasa di seluruh negeri menggelar protes malam hari yang diterangi cahaya lilin selama akhir pekan. Sedangkan pedemo di beberapa tempat diikuti oleh biksu Buddha yang memegang lilin pada akhir pekan dan yang lainnya keluar pada Minggu, termasuk di Monywa, di mana polisi melepaskan tembakan.
"Penembak jitu, penembak jitu," terdengar orang-orang berteriak dalam klip video tidak lama setelah pria itu ditembak di kepala dan lebih banyak tembakan terdengar.
Juru bicara junta tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar tetapi sebelumnya mengatakan pasukan keamanan telah menggunakan kekuatan hanya jika diperlukan.
Media pemerintah mengatakan pada Minggu bahwa pria dengan sepeda motor menyerang seorang anggota pasukan keamanan yang kemudian meninggal. Militer mengatakan dua polisi tewas dalam protes sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News