Hubungan erat Indonesia-Vietnam dalam kerja sama ekonomi tercermin dari perdagangan kedua negara yang terus meningkat. Hal ini sebagaimana diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi, saat menghadiri Remarkable Business Indonesia-Vietnam: Recover Together, Recover Stronger yang diselenggarakan di Ho Chi Minh City pada Jumat, 29 Juli.
Menurut Dubes Denny, Indonesia-Vietnam berhasil membukukan volume perdagangan bilateral senilai lebih dari USD11 miliar pada 2021, melampaui target USD10 miliar yang hendak dicapai di tahun 2023 sesuai Plan of Action 2019-2023.
"Karena itulah, pada pertemuan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) pada pertengahan Juli 2022, kedua negara menyepakati peningkatan target perdagangan menjadi USD15 miliar sebelum tahun 2028," tambah Dubes Denny, dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Senin, 1 Agustus 2022.
Pada kesempatan tersebut Dubes Denny juga menyebutkan perlunya strategi baru kerja sama antar kedua negara. Beberapa sektor potensial yang dapat ditingkatkan dalam kerja sama Indonesia-Vietnam diantaranya adalah sektor perikanan, industri hi-tech dan ekonomi digital. “Ho Chi Minh City bangga menjadi mitra ekonomi Indonesia" tegas Direktur Departemen Industri dan Perdagangan Ho Chi Minh City, Mr. Bui Ta Hoang Vu mewakili Komite Rakyat Ho Chi Minh City.
Mr Vu merujuk pada data perdagangan Indonesia dengan Ho Chi Minh City yang meningkat hingga 2 kali lipat pada 2021 menjadi USD 1,4 miliar dibandingkan 2020, walaupun dalam situasi pandemi.
Sementara itu Chair B20 Summit, Ibu Shinta Kamdani melalui pesan video yang ditayangkan dalam kegiatan ini juga menekankan signifikansi Indonesia dan Vietnam sebagai dua negara anggota ASEAN yang berperan vital dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kawasan. “Prioritas kerja sama ke depan harus ditekankan di bidang terkait transisi energi dan digitalisasi", ujar Shinta.
Di sisi lain, Mr. Nguyen Long Hien dari PwC Viet Nam yang menyampaikan presentasi “Remarkable Business Indonesia-Vietnam: a Parallel History of Economic Development", mengingatkan tantangan yang sama bagi kedua negara dalam memajukan ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya.
“Kedua negara harus menavigasi berbagai ketidakpastian pasca pandemi seperti krisis global, inflasi dan hambatan supply chain serta melanjutkan pengembangan iklim bisnis yang inklusif demi menarik investasi yang lebih luas", ungkap Hien.
Remarkable Business Indonesia-Vietnam: Recover Together, Recover Stronger merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Konsulat Jenderal RI di Ho Chi Minh City untuk menjembatani penguatan kerja sama antar komunitas bisnis kedua negara sehingga pada gilirannya turut berkontribusi pada kemajuan kerja sama dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Selain diisi dengan presentasi terkait update ekonomi bisnis kedua negara, kegiatan juga dimeriahkan dengan peragaan busana Batik, persembahan tarian tradisional nusantara dan lagu-lagu Indonesia.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 200 tamu undangan dari kalangan pebisnis baik Indonesia dan Viet Nam, perwakilan pemerintah Viet Nam dari beberapa provinsi di Viet Nam Selatan seperti Dong Nai, Binh Duong dan Tien Giang, serta perwakilan kalangan korps konsulat asing di Viet Nam.
Konjen RI di HCMC, Agustaviano Sofjan berharap melalui kegiatan ini, hubungan kerja sama ekonomi kedua negara yang cukup baik selama ini akan semakin meningkat memasuki 10 tahun peringatan Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam pada tahun 2023 mendatang.
Kegiatan didahului oleh Business Networking yang menampilkan informasi produk dan jasa beberapa perusahaan Indonesia yang memiliki bisnis dan investasi di Vietnam.
Business Networking juga telah mempertemukan kalangan bisnis dari berbagai sektor baik dari Vietnam dan Indonesia, dan mempertegas hasil-hasil konkret yang dicapai bersama dalam pengembangan kerja sama ekonomi bisnis dan investasi.
Baca: Indonesia dan Vietnam Siap Saling Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News