“Apresiasi kepada Pemerintah Indonesia karena mendukung voting di resolusi PBB yang yang kembali meminta agar perang dihentikan dan seluruh pasukan Rusia ditarik dari Ukraina,” kata Founder FPCI, Dino Patti Djalal, dalam diskusi ‘Ukraine on Fire: One Year of Resistence' yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Jumat, 24 Februari 2023.
Memperingati satu tahun invasi Rusia, Dino meyakini bahwa Rusia tidak akan menang melawan Ukraina dalam invasi tersebut. Ia menerangkan bahwa saat ini Ukraina semakin kuat dan berani menangkis serangan Rusia.
“Saya yakin Rusia tidak akan menang secara militer menaklukan Ukraina yang sekarang bersatu dan semakin berani dan mahir dalam melakukan resistensi terhadap Rusia,” ujarnya.
Dalam pernyataannya tersebut, Dino juga mengimbau agar seluruh pihak tidak melupakan sejarah Perang Dunia II. Ia menggambarkannya sebagai ‘Dunia Rimba’ yang mana sejumlah negara dengan seenaknya mencaplok dan menaklukkan negara lain.
“Kita harus ingat, perang dunia itu adalah negara yang ingin mencaplok negara lain semau mereka. Dunia itu sudah tidak ada lagi sejak perang dunia berakhir,” katanya.
Ia juga mengatakan, berdasarkan piagam PBB, kedaulatan itu sakral dan tidak dapat diganggu gugat. Tidak ada satupun negara yang boleh melakukan invasi kepada negara lain, sebesar dan sekuat apapun negara tersebut.
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia itu bahkan ‘menyentil’ masyarakat Indonesia yang masih berpihak kepada Rusia untuk memerangi Ukraina, “Bagi warga Indonesia yang menyoraki dan mendukung Rusia, kapan anda berhenti jadi orang Indonesia?,” tanyanya.
Dino menerangkan bahwa orang Indonesia lahir dari perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdekaan sehingga kedaulatan adalah hal yang sakral. Ia menambahkan, apabila hal itu tidak ada lagi di diri masyarakat, maka kita bukan orang Indonesia.
“Kalau Rusia menentang Ukraina, kita harus konsisten karena inilah posisi kita sebagai orang Indonesia di mana kemerdekaan dan kedaulatan itu sakral,” tegasnya.
Hingga saat ini, total ada 141 negara yang setuju dengan resolusi tersebut guna menghentikan perang di Ukraina. Sebanyak 7 negara menolak, dan 32 negara abstain. (Jessica Gracia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News