"Terkait dengan implementasi AOIP, diperlukan kerja sama konkret dan inklusif untuk mengurangi ketegangan di Indo-Pasifik," kata Jokowi membuka sesi ini, di Labuan Bajo, Kamis, 11 Mei 2023.
Ia mengatakan, untuk kerja sama konkret dapat melalui ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum sebagai platform kerja sama konkret bersama dengan negara mitra.
Implementasi AOIP menjadi satu dari tiga pilar keketuaan Indonesia.
Dalam beberapa kesempatan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia memandang Indo-Pasifik sebagai kawasan yang sangat strategis, walau rivalitas antar negara juga berlangsung sengit di sana.
Ia menegaskan, Indonesia ingin menjadikan ASEAN memegang peranan penting. "Menjadi lokomotif untuk menggerakkan agar Indo-Pasifik menjadi kawasan damai dan stabil," katanya.
Banyak yang berharap dengan keketuaan Indonesia di ASEAN, utamanya dalam masalah Indo-Pasifik. Sebab, kawasan ini seperti 'diincar' banyak pihak dengan inisiatif yang tentunya menguntungkan mereka sendiri.
Namun, AOIP dianggap berbeda karena mementingkan kepentingan negara-negara anggota di kawasan tersebut.
Kepala National Security College (NSC) dari Australian National University Rory Medcalf pada Maret lalu berharap agar hasil implementasi ini cukup praktis untuk diterapkan di kawasan Asia Pasifik, khususnya Asia Tenggara.
Misalnya, kata dia, terkait dengan standar bersama di kawasan, prinsip bersama untuk infrastruktur dan konektivitas di Indo-Pasifik.
Medcalf menambahkan, dalam banyak hal, standar dan prinsip untuk infrastruktur di kawasan ini harus sama. Ia juga berharap agar adanya transparansi dalam proses implementasi itu.
"Indonesia memang perlu memainkan permainan yang panjang. Dan menurut saya, Indonesia sedang berpikir secara strategis mengenai hal ini sekarang," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News