Bangkok, Thailand. Foto: Unplash/Florian Wehde
Bangkok, Thailand. Foto: Unplash/Florian Wehde

Ketidakpastian Politik Mengancam Perekonomian Thailand

Annisa ayu artanti • 21 Juni 2025 11:18
Jakarta: Tokoh-tokoh ekonomi terkemuka Thailand dari berbagai sektor kunci mendesak pengambilan keputusan politik strategis di tengah meningkatnya kekhawatiran publik dan dunia usaha.  
 
Mereka memperingatkan bahwa ketidakstabilan yang terus berlanjut dapat semakin melemahkan perekonomian Thailand yang sudah rapuh dan mendesak pemerintah untuk memprioritaskan persatuan nasional dan stabilitas ekonomi jangka panjang.
 
Pemimpin sektor properti memperingatkan terhadap pembubaran DPR yang prematur. Ketua Komite Perdagangan Properti, Desain, dan Konstruksi Kamar Dagang Thailand, Isara Boonyoung menekankan pembubaran DPR pada saat kritis ini dapat menyebabkan kekosongan politik yang berbahaya. Thailand tidak dapat menanggung ketidakstabilan lebih lanjut. 

“Ketidakpastian politik akan memperburuk kerentanan ekonomi Thailand. Semua pihak harus membantu mempertahankan situasi dan menghindari pembubaran DPR secara terburu-buru, karena yang paling dibutuhkan negara saat ini adalah stabilitas dan persatuan dalam manajemen krisis,” kata Isara dikutip dari Bangkok Post, Sabtu, 21 Juni 2025.
 
Dia juga menyerukan kepada pemerintah untuk bekerja sama dengan lembaga keamanan nasional untuk berkomunikasi secara efektif dan membangun kepercayaan publik, terutama dalam isu perbatasan. 
 
Baca juga: Pasar Otomotif Thailand Lesu, Syarat Kredit Kendaraan Berat!

Suara dari sektor pariwisata

Presiden Asosiasi Hotel Thailand (THA), Thienprasit Chaiyapatranun, menyampaikan sektor pariwisata mengusulkan pembubaran parlemen dapat menjadi awal yang baru mengekspresikan kekhawatiran atas dampak ketegangan politik domestik dan hubungan Thailand-Kamboja terhadap pariwisata. 
 
Pembubaran parlemen mungkin menjadi opsi terbaik untuk memulai perubahan, menciptakan peluang baru, dan memulihkan kepercayaan publik di bawah pemerintahan yang baru terpilih.
 
"Jalan terbaik ke depan adalah melalui demokrasi. Jika terjadi kekosongan politik, itu harus singkat dan strategis," katanya.  
 
Dia memperingatkan bahwa paket stimulus pariwisata yang saat ini menunggu persetujuan Kabinet mungkin tertunda akibat situasi politik. 

Imbas Ketegangan Thailand-Kamboja ke sektor pariwisata

Mengenai ketegangan Thailand-Kamboja, sejauh ini belum ada dampak signifikan pada aliran turis internasional. Turis Eropa yang menyeberang ke Kamboja tetap relatif tidak terpengaruh, sebagian karena musim sepi saat ini.  
 
Pangsa pasar turis Kamboja tidak cukup besar untuk mengganggu sektor pariwisata Thailand secara signifikan, tambahnya.

Penurunan kepercayaan konsumen 

Sektor ritel melaporkan penurunan kepercayaan konsumen Penasihat Kehormatan Asosiasi Pedagang Ritel Thailand Somchai Pornratanacharoen menyatakan bahwa peristiwa politik terbaru telah sangat mengguncang kepercayaan konsumen dan mendesak pemerintah untuk mengambil langkah serius.  
 
“Kami mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat agar dapat mengadakan pemilu baru, membawa kepemimpinan baru, dan memulihkan kredibilitas nasional,” katanya.  
 
Dia menambahkan bahwa sejak awal tahun, baik sentimen ekonomi maupun daya beli telah menurun secara signifikan. 
 
Meskipun pemerintah telah meluncurkan program stimulus dompet digital senilai 200 miliar baht, pemulihan ekonomi yang diharapkan belum terwujud. Banyak toko kelontong kecil di daerah pedesaan di seluruh negeri mengalami penurunan penjualan sebesar 40-50 persen.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan