Parlemen Malaysia meloloskan rancangan anggaran belanja negara pada Kamis kemarin, meski sempat ada ancaman dari kubu oposisi dan beberapa sekutu Muhyiddin.
"Insyallah, saat covid-19 ini berakhir, kita semua akan menggelar pemilihan umum," kata PM Muhyiddin dalam sebuah pidato virtual bersama Partai Bersatu.
"Kita akan mengembalikan mandat kepada rakyat, dan menyerahkannya kepada mereka untuk memilih pemerintahan yang mereka mau," sambung dia, dilansir dari laman Asia One pada Senin, 30 November 2020.
Pemerintahan PM Muhyiddin yang berusia delapan bulan berhasil bertahan dengan hanya mayoritas dua kursi di parlemen. Mayoritas tipis tersebut mampu menghalau tantangan dari Anwar Ibrahim, yang sempat mengklaim memiliki dukungan mayoritas parlemen.
Baca: Raja Malaysia Dorong Parlemen Sepakati Anggaran Belanja 2021
PM Muhyiddin mengaku telah bertemu Presiden United Malays National Organisation (UMNO) Ahmad Zahid Hamidi pekan ini. Ia dan Ahmad mengaku sepakat memperkuat kemitraan dan akan menghindari berkompetisi saat pemilu nanti.
"Saya paham masyarakat sudah jengah dengan intrik politik. Masyarakat ingin pemimpin politik yang membantu mereka, bukan yang selalu ingin berebut kekuasaan," ucap PM Muhyiddin.
Sementara itu, Malaysia sedang menghadapi gelombang baru infeksi covid-19, dengan jumlah kasus kumulatif bertambah lebih dari empat kali lipat sejak September menjadi di atas 60 ribu hingga Jumat kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News