Seorang saksi mata yang membantu memindahkan jenazah mengatakan dua orang ditembak di kepala, dan seorang lagi tewas di tempat. Sementara itu, tiga orang terluka.
"Betapa tidak manusiawi membunuh warga sipil yang tidak bersenjata. Kita harus memiliki hak untuk protes secara damai," kata saksi mata berusia 20 tahun itu, dilansir dari Channel News Asia.
Pedemo mengatakan tidak jelas siapa yang menembaki para pengunjuk rasa, meskipun polisi dan militer berada di tempat protes.
Sedikitnya satu orang tewas dan dua lainnya cedera dalam protes di kota Phyar Pon di Delta Irrawaddy.
Protes di Myanmar tak kunjung padam, militer pun tak kunjung menyerah melawan rakyat. Lebih dari 50 orang dilaporkan tewas dalam sepekan terakhir akibat kekerasan militer terhadap pedemo.
Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik menunjukkan hampir 1.800 orang telah ditahan di bawah junta pada akhir pekan kemarin.
Baca juga: Tekan Junta Militer, Pertokoan dan Pabrik Myanmar Berhenti Beroperasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
