Pisau yang digunakan Amirul Ali untuk melakukan aksi serangan di Sinagoga Maghain Aboth. Foto: Channel News Asia
Pisau yang digunakan Amirul Ali untuk melakukan aksi serangan di Sinagoga Maghain Aboth. Foto: Channel News Asia

Pemuda Singapura Ditahan Usai Berencana Serang Warga Yahudi di Sinagoga

Fajar Nugraha • 10 Maret 2021 22:15
Singapura: Seorang pemuda berusia 20 tahun ditahan terkait pelanggaran Internal Security Act (ISA) Singapura. Pemuda itu berencana untuk menyerang warga Yahudi di sinagoga Waterloo Street, Singapura.
 
Amirull Ali, seorang warga Singapura yang meradikalisasi diri, juga bermaksud pergi ke Gaza untuk bergabung dengan sayap militer Hamas melawan Israel.
 
Diketahui Amirull adalah seorang prajurit nasional penuh waktu (NSF). Dia ditangkap karena berencana melakukan serangan pisau dan kemudian ditahan di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA).

“Amirull meradikalisasi diri dengan kebencian yang mendalam terhadap Israel setelah diyakinkan bahwa Palestina ditindas dalam konflik Israel-Palestina,”kata Departemen Keamanan Dalam Negeri (ISD) dalam siaran persnya, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu 10 Maret 2021.
 
Dia ditangkap pada 5 Februari saat menjadi anggota NSF di Angkatan Bersenjata Singapura. Perintah penahanan di bawah ISA dikeluarkan terhadapnya pada 5 Maret.
 
Ini adalah kasus kedua yang dilaporkan tahun ini yang melibatkan anak muda yang ditahan di bawah ISA. Pada Januari, terungkap bahwa seorang siswa berusia 16 tahun telah ditahan karena berencana menyerang dua masjid di Woodlands.
 
“Amirull menimbulkan ancaman keamanan yang akan segera terjadi ke Singapura,” kata ISD.
 
“Dia telah merencanakan untuk menyerang Sinagoga Maghain Aboth pada Sabtu setelah prosesi sembahyang Yahudi, dengan tujuan untuk membunuh tiga pria Yahudi,” kata ISD.
 
“Dirinya kemudian mempertimbangkan untuk melakukan serangan pada 25 Desember tahun lalu. Sementara yang menjadi target serangan adalah laki-laki dengan asumsi bahwa mereka menjadi perhatian nasional di Israel dan karenanya melakukan kekejaman terhadap Palestina," ucap ISD.
 
Setelah memutuskan untuk menggunakan pisau untuk serangan itu, Amirull mengunduh gambar dari sistem pembuluh darah manusia untuk mempelajari bagaimana dia dapat menyebabkan "kematian cepat akibat pendarahan besar-besaran. ISD menambahkan bahwa dia membuat pisau replika untuk berlatih gerakan menusuk dan cengkeraman teknik ini dilatih di rumah.
 
Antara Agustus dan awal Oktober 2019, Amirull melakukan setidaknya dua perjalanan pengintaian ke sinagoga dan mengidentifikasi tempat untuk menyergap para korbannya saat mereka keluar dari tempat ibadah.
 
“Amirull akhirnya membatalkan rencana serangannya karena dia khawatir tidak akan mati sebagai martir jika dia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati,” pungkas ISD.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan