Baca: PM Thailand Serukan Tindakan yang Lebih Keras terhadap Pedemo.
"Kami mendukung pembukaan sesi luar biasa untuk menyelesaikan konflik ini," kata Prayut, dilansir dari AFP, Senin, 19 Oktober 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya meminta pengunjuk rasa untuk berdemo secara damai. Pemerintah telah berkompromi sampai taraf tertentu," imbuh dia.
Puluhan ribu pengunjuk rasa yang sebagian besar pelajar turun ke jalan dalam sepekan terakhir. Mereka menentang keputusan darurat yang melarang pertemuan lebih dari empat orang.
Polisi mengatakan sekitar 20 ribu orang melakukan protes di seluruh ibu kota pada Minggu kemarin. Namun, aktivis dan media lokal memperkirakan kerumunan pedemo jauh lebih besar dari yang disebutkan.
Baca: Demonstran Anti-Pemerintah Kuasai Persimpangan Utama Bangkok.
Gerakan pedemo ini menyerukan pengunduran diri Prayut, mantan panglima militer dan dalang kudeta 2014. Tak hanya itu, pengunjuk rasa juga membuat tuntutan untuk mereformasi monarki yang kuat dan sangat kaya.
Mereka menginginkan penghapusan undang-undang pencemaran nama baik yang melindungi Raja Maha Vajiralongkorn dari kritik, transparansi keuangan kerajaan yang lebih baik, dan agar raja tidak terlibat dalam politik.
(FJR)