Dengan berkurangnya angka kasus harian Covid-19, ASEAN memulai pertemuan fisik di bawah keketuaan Kamboja.
Namun grup 10 negara Asia Tenggara itu tidak mengundang kepala junta Myanmar Min Aung Hlaing dan Menteri Luar Negeri U Wunna Maung Lwin. ASEAN hanya mengundang "perwakilan non-politik" dari Myanmar untuk hadir.
Ini merupakan kali pertamanya ASEAN mengucilkan perwakilan Myanmar di pertemuan menteri pertahanan. Menteri Pertahanan Myanmar Mya Tun Oo sempat mengikuti Asean Defense Ministers’ Meeting (ADMM) di tahun 2021 yang digelar secara virtual. Pada Juni 2022, ia juga mengikuti ADMM di Phnom Penh.
Keikutsertaan Mya Yun Oo kontroversial karena militer Myanmar dituduh sengaja menargetkan warga sipil melalui kampanye "bumi hangus" dalam upaya menekan perlawanan bersenjata yang dipicu kudeta militer Februari 2021. Lebih dari satu juta orang telah mengungsi di seluruh negeri, dan lebih dari 30.000 properti sipil diperkirakan telah dibakar atau dihancurkan junta militer.
Pertemuan ADMM biasanya diadakan bersamaan dengan pertemuan antara kepala pertahanan ASEAN dan rekan mereka dari mitra dialog blok tersebut. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Menteri Pertahanan Tiongkok Wei Fenghe dan rekannya dari India, Rajnath Singh, termasuk di antara para kepala pertahanan lain yang ikut hadir dalam diskusi.
Dalam pertemuan tersebut, para menteri pertahanan ASEAN bertukar pandangan tentang lingkungan keamanan regional dan global serta bidang kerja sama di masa depan. Mereka juga menyetujui partisipasi Kanada, Prancis, dan Inggris sebagai pengamat Kelompok Kerja Pakar ADMM-Plus.
"Merefleksikan pentingnya memiliki arsitektur keamanan regional yang terbuka dan inklusif demi menjaga perdamaian dan stabilitas, dan menyoroti nilai ADMM dan ADMM-Plus sebagai platform utama dimana pembangunan pertahanan dan militer dapat terlibat dalam dialog strategis dan kerja sama praktis," Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen, seperti dikutip dari The Straits Times, Rabu, 23 November 2022.
Sementara itu, diskusi pada Pertemuan Informal Menteri Pertahanan Asean-Amerika Serikat pada Selasa lalu menyentuh cara memperkuat kerja sama dalam pembangunan kapasitas pertahanan melalui pelatihan dan pendidikan serta keamanan maritim. Sementara pertemuan Informal Menteri Pertahanan Asean-India, yang juga berlangsung di hari Selasa, membahas bidang kolaborasi baru.
Dikucilkannya menteri pertahanan Myanmar terjadi di saat utusan khusus ASEAN untuk Myanmar, Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn, bersiap melakukan perjalanan ketiganya ke Myanmar.
Para pemimpin ASEAN yang bertemu pada KTT pada 11 November lalu di Phnom Penh menyepakati serangkaian langkah untuk menerapkan rencana implementasi "Lima Poin Konsensus" yang hingga kini belum ada kemajuan berarti.
Para menteri luar negeri ditugaskan untuk memetakan garis waktu untuk implementasi lima poin tersebut, yang salah satunya adalah penghentian semua aksi kekerasan di Myanmar. (Mustafidhotul Ummah)
Baca: Militer Myanmar Bebaskan 6.000 Tahanan, Termasuk Eks Dubes Inggris
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News