Pada Pemilu Malaysia beberapa hari lalu, koalisi Pakatan Harapan (PH) menjadi peraih kursi terbanyak di Parlemen dengan 82 kursi, koalisi Perikatan Nasional (PN) 73 kursi, koalisi Barisan Nasional (BN) 30 kursi, koalisi Gabungan Partai Serawak (GPS) 23 kursi, koalisi Gerakan Rakyat Sabah (GRS) 6 kursi, Warisan 3 kursi, independen 2 kursi, serta KDM dan PBM masing-masing 1 kursi.
Meskipun Pakatan Harapan memiliki kursi terbanyak, namun belum menjadikan Anwar Ibrahim otomatis sebagai Perdana Menteri. Sebab, syarat membentuk kabinet pemerintahan adalah partai/koalisi atau gabungan partai/koalisi yang mampu mencapai lebih dari 50 persen kursi parlemen atau memiliki 112 kursi dari 222 jumlah keselurhan kursi parlemen.
Sekjen UMNO, Ahmad Maslan, menjelaskan setelah musyawarah majelis kerja tertinggi (MKT) khas partai yang berlangsung sengit, mengatakan partainya sepakat menjadi bagian dari pemerintahan gabungan sesuai Titah dari Raja Malaysia. Namun mereka menyatakan tidak bersedia jika harus bergabung dengan koalisi Perikatan Nasional.
“MKT sepakat satu suara memutuskan untuk mendukung dan menjunjung titah Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong supaya BN mendukung dan mengambil bagian dalam pemerintahan gabungan yang bukan dipimpin oleh PN untuk memastikan sebuah pemerintahan yang stabil dan makmur dapat dibentuk," kata Ahmad Maslan, dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 November 2022.
Baca: 45 Menit Audiensi dengan Raja, Pemimpin Barisan Nasional Tinggalkan Istana |
Ahmad Maslan mengatakan MKT UMNO juga bersepakat semua kader partai yang memperoleh kursi parlemen pada Pemilu lalu mematuhi dan menerima pemerintahan gabungan atau bentuk pemerintahan lainnya yang bakal dibentuk oleh Raja.
Pada Rabu, 23 November 2022, saat menghadap Raja, Pemimpin Utama Barisan Nasional yang juga Pemimpin UMNO, Ahmad Zahid Hamidi, telah memberikan surat kepada Raja, dalam surat tersebut menyatakan 30 Anggota Parlemen BN yang baru terpilih memberikan dukungan kepada PH untuk membentuk pemerintahan dan mendukung Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri ke-10 Malaysia.
Sebelumnya, hasil keputusan tertinggi Barisan Nasional, bahwa BN memilih menjadi opisisi dan tidak mendukung koalisi manapun baik dari PH maupun PN. Namun setelah petinggi BN dipanggil Raja ke Istana, MKT UMNO melakukan rapat dan keputusan berubah. Dewan Tertinggi BN akan membuat keputusan baru pada pagi ini sebelum diumumkan kepada 30 anggota parlemen BN yang baru terpilih.
Tidak hanya mendapat dukungan dari BN, sebelumnya pada Selasa, 22 November 2022, Partai Warisan yang memiliki 3 kursi Parlemen juga telah menyatakan memberikan dukungan kepada PH dan BN untuk membentuk pemerintahan koalisi bersama. Koalisi GPS yang telah menyatakan mendukung PN juga akan berubah haluan, karena saat dipanggil Raja ke istana mereka juga menyatakan akan mendukung apa pun yang diputuskan Raja
Jika PH, BN, Warisan bergabung, ditambah lagi dari independen dan partai-partai kecil yang akan menyusul, serta GPS dan GRS yang akan berubah haluan mengikuti titah Raja, pemerintah gabungan ini memiliki dukungan 148 kursi parlemen.
Siang ini, para raja-raja Negeri Jiran juga akan berkumpul di Istana Negara untuk melakukan musyawarah khusus membahas permasalahan dan menentukan solusi terbaik penyelesaian kondisi politik di Malaysia ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News