Sebanyak tiga anggota Partai Aksi Demokratik (DAP), yang merupakan partai oposisi, mengaku dimintai dukungan oleh Muhyiddin. Mereka menambahkan, ia menawarkan sejumlah uang tunai dan kursi di kabinet sebagai imbalan.
Ketiga anggota parlemen dari DAP itu menunjukkan tangkapan layar pesan WhatsApp dari nomor anonim yang merujuk pada "durian RM30" dan kebutuhan terkait "perwakilan dari kaum non-Melayu di pemerintahan."
Salah satu dari tiga anggota DAP tersebut merupakan eks Menteri Sumber Daya Manusia, Kulasegaran Murugeson. Ia mengaku telah mengajukan laporan ke kepolisian Ipoh, Negara Bagian Perak, atas upaya menyuapnya.
"Tawaran datang kepada saya untuk masuk dalam koalisi pemerintah Perikatan Nasional hari ini. Uang dan jabatan menteri. Kami meminta para anggota yang ditawarkan untuk menerimanya," ucap Kulasegaran, dilansir dari Straits Times, Minggu, 8 Agustus 2021.
"Kami akan tetap setia dengan DAP anggota kami di parlemen bukan untuk diperjualbelikan, saya harus memperjelas itu. Uang dan posisi tidak bisa menggoyahkan kami untuk meninggalkan partai. Kami hidup dan mati dengan partai," tambahnya.
Kepala Kepolisian Perak Mior Faridalatrash Wahid mengatakan, kasus ini telah dialihkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia. Selain Kulasegaran, anggota DAP lainnya di parlemen, Khoo Poay Tiong, turut mencaci-maki pesan WhatsApp yang sama.
Baca juga: Pimpin Protes Oposisi Menentang PM Malaysia, Anwar Ibrahim Diinterogasi
"Siapa pun yang tertarik menjadi menteri bisa menghubungi nomor ini. Kota Melaka tidak untuk dijual," tegasnya.
Kemarin, pemimpin oposisi Datuk Seri Anwar Ibrahim dipanggil polisi untuk diinterogasi terkait aksi protes yang dipimpinnya pada 2 Agustus lalu. Sejauh ini 14 anggota parlemen Oposisi lainnya juga telah mencatat pernyataan mereka atas protes tersebut, termasuk anggota parlemen Kepong Lim Lip Eng dan anggota parlemen Simpang Renggam Dr Maszlee Malik.
Kepala polisi Kuala Lumpur Comm Datuk Azmi Abu Kassim juga mengatakan semua individu, termasuk anggota parlemen, yang terlibat dalam demonstrasi di dekat Dataran Merdeka, akan dipanggil oleh polisi untuk membantu penyelidikan.
Pengacara Anwar, Datuk Sankara Nair mengatakan bahwa petugas polisi mencatat pernyataan Anwar dan istrinya Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail dan itu selesai sekitar pukul 12.30.
Dia menambahkan bahwa kasus itu sedang diselidiki di bawah beberapa bagian termasuk Bagian 233 dari Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia 1998, untuk penyalahgunaan jaringan atau fasilitas jaringan di Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id