Kecelakaan terjadi ketika pesawat angkut Hercules C-130, yang membawa prajurit untuk memerangi kelompok separatis, jatuh dan meledak saat berusaha mendarat pada Minggu, 4 Juli 2021.
"Tiga warga sipil yang tewas adalah para pekerja tambang," ucap kepala desa Tanda Hailid, dilansir dari laman AFP, Senin, 5 Juli 2021.
Sementara itu, 53 orang lainnya dilaporkan terluka dalam kecelakaan, termasuk sejumlah warga sipil. Belum dapat dipastikan apakah pilot termasuk di antara korban selamat.
Baca: Pesawat Militer Jatuh di Filipina, 17 Orang Tewas 40 Selamat
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut. Penyelidikan dimulai setelah operasi penyelamatan dan pemulihan selesai.
"Sejumlah tentara terlihat melompat keluar dari pesawat sesaat sebelum menyentuh tanah. Mereka selamat dari ledakan," kata Satuan Tugas Gabungan Sulu dalam sebuah pernyataan.
Foto-foto kecelakaan yang dirilis Satgas Gabungan Sulu menunjukkan ekor pesawat yang rusak di tengah kepulan asap.
Bandara Jolo memiliki landasan pacu sepanjang 1.200 meter. Biasanya, landasan pacu ini digunakan untuk penerbangan sipil, meskipun kadang-kadang ada beberapa pesawat militer.
Pulau Jolo merupakan bagian dari Kepulauan Sulu. Jaraknya dari ibu kota Manila sekitar 950 kilometer. Militer Filipina di kepulauan itu sudah sejak lama berperang melawan kelompok separatis seperti Abu Sayyaf dan faksi lainnya.
"Para korban ini dijadwalkan bergabung dengan kami dalam perang melawan terorisme," ucap Komandan Satgas Gabungan Sulu, William N Gonzales.
Pesawat Lockheed C-130H Hercules dengan nomor registrasi 5125 ini sebenarnya baru tiba di Filipina. Pesawat ini merupakan satu dari dua yang disediakan pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan pada Januari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id