Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengungkapkan kabar tersebut via Instagram. Ia juga menyebut kabinet Muhyiddin telah selesai melakukan rapat terakhir pagi ini.
"Terima kasih atas kesempatannya sekali lagi untuk mengabdi kepada negara," tulis Khairy, dilansir dari laman The Straits Times.
Pernyataan Khairy semakin menutup tirai pemerintahan PM Muhyiddin yang berkuasa sejak 18 bulan terakhir. Namun mundurnya PM Muhyiddin, yang diyakini akan segera terjadi, dapat membuat dunia perpolitikan di Malaysia semakin tak menentu.
Terlepas dari berbagai pertemuan dan proposal dalam spektrum politik Malaysia dalam beberapa hari terakhir, hingga kini belum ada kandidat pasti untuk menggantikan posisi Muhyiddin, presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).
Baca: Partai Bersatu Gelar Pertemuan di Tengah Spekulasi Mundurnya PM Malaysia
Terdapat skenario di mana Raja Malaysia bisa saja meminta Muhyiddin untuk tetap menjabat dalam kapasitas sebagai pelaksana tugas selama masa pencarian kandidat PM baru.
Walau pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dari Pakatan Harapan (PH) memiliki dukungan 88 anggota parlemen, sebagian besar dari politisi di luar koalisi belum diketahui pasti akan memberikan dukungan ke pihak mana.
Dari 120 anggota parlemen yang menentang kepemimpinan Muhyiddin, 15 berasal dari kubu Zahid Hamidi di UMNO, dan 17 dari berbagai partai yang loyal terhadap mantan PM Mahathir Mohamad.
Wakil Presiden Umno Ismail Sabri Yaakob mencoba meyakinkan para koleganya di PH untuk mendukung dirinya agar transisi kekuasaan berlangsung mulus. Beberapa sumber mengindikasikan Ismail akan menawarkan peran Deputi PM ke Bersatu. Jika ia mampu mendapat dukungan dari kubu Zahid di UMNO, maka mayoritas 115 dukungan anggota parlemen dapat tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News