Jakarta: Sekitar 30 pemimpin media ASEAN berkumpul di ASEAN Media Forum ke-5 yang diadakan secara online oleh Sekretariat ASEAN Jumat 13 Agustus 2021 hari ini. Mereka berdialog dengan para pemikir tentang isu-isu terkait yang mempengaruhi kawasan.
Forum tersebut terus menyoroti tujuan, pencapaian, dan tantangan ASEAN kepada editor dan pemberi pengaruh media terkemuka di kawasan ini.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi menggarisbawahi prioritas dan rencana ASEAN dalam meningkatkan upaya memerangi pandemi untuk menjaga kehidupan dan penghidupan masyarakat ASEAN.
“Media telah menjadi bagian integral dalam kemajuan masyarakat, saluran komunikasi yang andal yang menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat semakin penting,” ujar Dato Lim.
“ASEAN juga akan mendapat manfaat dari wawasan Anda sebagai suara integritas dan jembatan antara komunitas kami yang luas dan beragam untuk mengamankan masa depan yang berkelanjutan dan tangguh,” imbuh Dato Lim.
Pada sesi pembukaan, para redaktur senior berbagi pengalaman terkait pembatasan yang mereka hadapi dalam pekerjaan reportase mereka akibat dampak pandemi covid-19. Dilanjutkan dengan diskusi panel tentang “Pentingnya multilateralisme di ASEAN yang beragam.”
Panel tersebut menampilkan mantan Sekretaris Jenderal ASEAN, Duta Besar Ong Keng Yong, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Eksekutif Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam di Singapura, Moe Thuzar, rekan dan koordinator Program Studi Myanmar Institut Studi Asia Tenggara dan Dr Chang-Yau Hoon, Direktur Pusat Penelitian Lanjutan di Universitas Brunei Darussalam.
Puncak dari forum ini adalah percakapan eksklusif di mana para pemimpin media memiliki kesempatan untuk mendengar wawasan dan bertukar pandangan dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim dan mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Dr. Marty Natalegawa.
Percakapan berkembang seputar tindakan penyeimbangan ASEAN antara kekuatan-kekuatan besar di kawasan. Marty menekankan bahwa ASEAN harus terus meningkatkan kekuatan pertemuan serta kepemimpinan pemikirannya untuk mewujudkan sentralitasnya.
"enting bagi ASEAN untuk menegakkan dan mempromosikan prinsip penyelesaian sengketa melalui penyelesaian damai," ucapnya.
Sekretariat ASEAN menyelenggarakan acara tersebut dengan dukungan dari Pemerintah Federal Jerman melalui Deutsche Gessellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
Forum tersebut terus menyoroti tujuan, pencapaian, dan tantangan ASEAN kepada editor dan pemberi pengaruh media terkemuka di kawasan ini.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi menggarisbawahi prioritas dan rencana ASEAN dalam meningkatkan upaya memerangi pandemi untuk menjaga kehidupan dan penghidupan masyarakat ASEAN.
“Media telah menjadi bagian integral dalam kemajuan masyarakat, saluran komunikasi yang andal yang menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat semakin penting,” ujar Dato Lim.
“ASEAN juga akan mendapat manfaat dari wawasan Anda sebagai suara integritas dan jembatan antara komunitas kami yang luas dan beragam untuk mengamankan masa depan yang berkelanjutan dan tangguh,” imbuh Dato Lim.
Pada sesi pembukaan, para redaktur senior berbagi pengalaman terkait pembatasan yang mereka hadapi dalam pekerjaan reportase mereka akibat dampak pandemi covid-19. Dilanjutkan dengan diskusi panel tentang “Pentingnya multilateralisme di ASEAN yang beragam.”
Panel tersebut menampilkan mantan Sekretaris Jenderal ASEAN, Duta Besar Ong Keng Yong, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Eksekutif Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam di Singapura, Moe Thuzar, rekan dan koordinator Program Studi Myanmar Institut Studi Asia Tenggara dan Dr Chang-Yau Hoon, Direktur Pusat Penelitian Lanjutan di Universitas Brunei Darussalam.
Puncak dari forum ini adalah percakapan eksklusif di mana para pemimpin media memiliki kesempatan untuk mendengar wawasan dan bertukar pandangan dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim dan mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Dr. Marty Natalegawa.
Percakapan berkembang seputar tindakan penyeimbangan ASEAN antara kekuatan-kekuatan besar di kawasan. Marty menekankan bahwa ASEAN harus terus meningkatkan kekuatan pertemuan serta kepemimpinan pemikirannya untuk mewujudkan sentralitasnya.
"enting bagi ASEAN untuk menegakkan dan mempromosikan prinsip penyelesaian sengketa melalui penyelesaian damai," ucapnya.
Sekretariat ASEAN menyelenggarakan acara tersebut dengan dukungan dari Pemerintah Federal Jerman melalui Deutsche Gessellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id