Lebih dari 300 ribu orang telah melarikan diri dari rumah mereka masing-masing di area terdampak Topan Rai di selatan dan pusat Filipina. Jaringan komunikasi dan listrik di banyak wilayah Filipina juga terputus akibat terjangan topan tersebut.
Rai adalah topan super yang menerjang pulau Siargao di Filipina pada Kamis kemarin, dengan kecepatan putaran angin maksimal hingga 195 kilometer per jam.
Sejumlah foto udara milik militer Filipina memperlihatkan kerusakan masif di kota General Luna, di mana banyak peselancar dan wisatawan datang untuk menghabiskan libur Natal dan tahun Baru.
"Semua benda beterbangan, sudah seperti hari kiamat," kata Raphy Redpos, seorang operator tur wisata, kepada kantor berita AFP.
Pulau Dinagar di sebelah Siargao dikabarkan telah "rata dengan tanah" akibat terjangan Topan Rai, menurut keterangan Gubernur Arlene Bag-ao di jejaring sosial Facebook. "Banyak rumah, kapal dan ladang yang rusak," tulisnya.
"Tembok dan atap beterbangan oleh Odette seperti kertas," sambung Bag-ao, menggunakan nama lokal dari Topan Rai.
Ia mengatakan wilayahnya membutuhkan bantuan makanan dan air bersih, serta pemulihan aliran listrik dan telekomunikasi.
Kecepatan angin Rai menurun menjadi 150 kilometer per jam seiring perjalanannya melintasi Filipina, yang turut memicu guyuran hujan deras di beberapa desa.
Topan Rai muncul di Laut China Selatan pada Sabtu kemarin, dan kini bertolak menuju Vietnam.
Baca: Melihat Kerusakan yang Ditimbulkan Topan Rai di Filipina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News