Dua berita terpopuler lainnya adalah bertambahnya jumlah korban tewas dalam insiden apartemen di Mesir serta langkah balasan Tiongkok terhadap sanksi Amerika Serikat.
Berikut selengkapnya:
1. Korban Tewas dalam Protes Anti-Kudeta di Myanmar Lampaui 400
Puluhan orang tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar sepanjang Sabtu kemarin, yang merupakan hari paling mematikan sejak terjadinya kudeta militer di negara tersebut pada 1 Februari lalu. Menurut catatan grup pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), lebih dari 90 kematian -- termasuk anak-anak -- terpantau di Myanmar sepanjang Sabtu.
"Mereka membunuh kami sudah seperti membunuh burung atau ayam," kata seorang warga Myanmar bernama Thu Ya Zaw di kota Myingan.
Terlampauinya angka 400 korban tewas terjadi saat para demonstran menentang peringatan dan tetap berunjuk rasa di tengah parade Hari Pasukan Bersenjata.
Apa respons dunia mengenai jumlah korban tewas di Myanmar? Cek selengkapnya di sini.
2. Korban Tewas Apartemen Roboh di Kairo Bertambah
Jumlah korban tewas dalam insiden apartemen roboh di Kairo, Mesir, pada Sabtu kemarin bertambah menjadi 18 orang. "Petugas penyelamat di Kairo telah mengevakuasi 18 jenazah dari balik reruntuhan," ujar laporan di surat kabar Al-Ahram.
Awalnya otoritas Kairo melaporkan adanya lima korban tewas dan 24 terluka dalam insiden apartemen roboh di distrik Gesr dekat Heliopolis. Namun seiring berjalannya waktu, jumlah korban melonjak drastis.
Apa penyebab insiden tersebut? Cek selengkapnya di sini.
3. Tiongkok Balas Jatuhkan Sanksi ke AS dan Kanada
Pemerintah Tiongkok mengumumkan penjatuhan sanksi kepada sejumlah individu serta entitas di Amerika Serikat dan Kanada pada Sabtu, 27 Maret. Ini merupakan langkah balasan atas penjatuhan sanksi terhadap Tiongkok mengenai isu Xinjiang.
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Tiongkok, AS dan Kanada secara sepihak telah menjatuhkan sanksi terkait Xinjiang dengan hanya didasari rumor dan misinformasi.
Siapa-siapa saja yang dijatuhi sanksi oleh Tiongkok? Cek selengkapnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News