Potensi kerja sama ekonomi ASEAN-Australia masih belum mencapai titik optimal. (KBRI Canberra)
Potensi kerja sama ekonomi ASEAN-Australia masih belum mencapai titik optimal. (KBRI Canberra)

Australia-ASEAN Business Forum Sukses Jembatani Pebisnis Australia dan Asia Tenggara

Willy Haryono • 28 Juni 2023 14:19
Canberra: Walau secara geografis merupakan tetangga dekat, dan fakta bahwa Australia merupakan Mitra Wicara dan Mitra Wicara Komprehensif Strategis ASEAN yang pertama, Australia bukanlah negara yang menjadi mitra utama ASEAN di bidang ekonomi, terutama investasi dan perdagangan.
 
Data statistik tahun 2021-2022 menunjukkan bahwa saat ini Australia merupakan mitra dagang terbesar ke-9 ASEAN. Sedangkan di bidang investasi, Australia bahkan tidak masuk dalam daftar 10 besar negara investor di Kawasan ASEAN.
 
Fakta tersebut menunjukkan bahwa potensi kerja sama ekonomi ASEAN-Australia masih belum mencapai titik optimal. Upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi ASEAN-Australia menjadi salah satu fokus dari perwakilan negara-negara ASEAN di Australia, sekaligus fokus dari kerja ASEAN Committee in Canberra (ACC) yang terdiri dari para Kepala Perwakilan negara-negara ASEAN di Canberra, Australia.

Sebagai salah satu bentuk Upaya peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN-Australia, ACC telah menjadi salah satu sponsor kegiatan Australia-ASEAN Business Forum: Partnership for Growth, yang dilaksanakan di Sydney, Australia, pada tanggal 26 Juni 2023. Kegiatan diikuti oleh lebih dari 400 pebisnis yang berasal dari Australia dan 10 negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia.
 
Dubes RI di Canberra, Siswo Pramono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua ACC berkesempatan memberikan keynote speech dalam Forum Bisnis tersebut.
 
"Perekonomian ASEAN dan Australia saling melengkapi satu sama lain. Australia memiliki sumber daya alam dan kapital, sedangkan ASEAN memiliki tenaga kerja dan industri manufaktur," ucap Dubes Siswo, dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Rabu, 28 Juni 2023.
 
"Sudah waktunya bagi ASEAN dan Australia untuk melihat diri masing-masing sebagai mitra yang dapat bersaing dengan mitra-mitra ekonomi tradisionalnya masing-masing," sambungnya.
 
Dubes Siswo juga menekankan bahwa satu hal yang dapat menjadi flagship kerja sama ASEAN-Australia dalah di bidang kendaraan motor listrik (EV).
 
"Para pemimpin ASEAN telah mengeluarkan deklarasi untuk menjadikan ASEAN sebagai ekosistem EV. Ketersediaan Nikel di Indonesia dan Lithium di Australia menjadikan kerja sama produksi EV dapat mewujudkan Australia dan Indonesia sebagai economic powerhouse di bidang EV," pungkas Dubes Siswo.
 
Ketua KADIN dan ASEAN Bisnis Advisory Council (ABAC), Bapak Arsjad Rasjid juga memberikan presentasi utama dalam Forum Bisnis tersebut. Disampaikan bahwa ASEAN akan
menyelenggarakan KTT Bisnis dan Investasi ASEAN (ABIS) dan Forum Infrastruktur ASEAN dan Indo-Pasifik (AIPIF).
 
Dalam kedua acara yang akan diselenggarakan dari tanggal 2-7 September 2023, "Tidak ada alasan bagi pebisnis Australia untuk berpartisipasi aktif dan turut serta dalam pendanaan proyek-proyek infrastruktur di ASEAN yang bernilai total 3,1 triliun Dolar AS," tandas Arsjad.
 
Acara Australian-ASEAN Business Forum sukses mempertemukan para pengusaha di bidang energi, kontruksi, manufaktur, ekspor-impor, dan pangan. Acara diakhiri dengan pelaksanaan Gala Dinner yang dihadiri oleh Gubernur Provinsi New South Wales, Y.M. Ibu Margaret Beazley, yang baru-baru ini juga telah melaksanakan kunjungan kerja ke Indonesia.
 
Baca juga:  Kemitraan ASEAN, Jokowi Tekankan Pentingnya Peran India dan Australia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan