"Indonesia dan Brasil adalah dua negara berkembang besar dari negara-negara Selatan dan anggota G20," kata Menlu Retno Marsudi, di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2023.
Ia mengatakan, Brasil adalah mitra dagang terbesar dan investor Amerika Latin terbesar di Indonesia. Ia menyambut baik peningkatan perdagangan kedua negara.
"Untuk memperkuat kerja sama ekonomi, saya menyarankan dalam pertemuan tersebut bahwa pertama, sangat penting untuk memulai negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia – MERCOSUR," ucap Menlu Retno, seraya menekankan bahwa hambatan perdagangan harus dihapuskan.
Saran kedua, mendorong Brazil berinvestasi pada peternakan sapi di Indonesia. "Ketiga, meminta Brasil membuka akses terhadap produk makanan laut di Indonesia," lanjut Menlu Retno. Ia menambahkan, saran keempat adalah mengembangkan produksi vaksin penyakit mulut dan kuku bersama.
Kelima, kata Menlu Retno, mendorong kerja sama di bidang energi terbarukan, termasuk pengembangan perkebunan etanol dan tebu serta kolaborasi penelitian dan pengembangan dalam meningkatkan produksi biofuel.
"Keenam, mendorong kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi, khususnya untuk mendukung ketahanan pangan dan energi," ujarnya.
Menlu Retno menggarisbawahi ketahanan energi dan pangan harus menjadi prioritas hubungan bilateral kedua negara.
Bagian G20
Sebagai sesama negara G20, Retno menuturkan, kolaborasi kedua negara ini akan memberikan kontribusi besar dalam geopolitik dunia. Terlebih, Indonesia-Brasil dapat menyuarakan suara dan kepentingan negara-negara Selatan.Ia menambahkan, penandatanganan Plan of Action 2023 – 2026 akan memfasilitasi kedua negara untuk bergerak maju ke arah yang lebih pasti, termasuk memperkuat kerja sama baru seperti kerja sama digital dan kesehatan.
"Indonesia mendukung penuh kepresidenan Brazil di G20," tegas Retno.
Jika negara-negara berkembang seperti kita bekerja sama, sambung dia, kita bisa menjadi kekuatan positif yang mendorong perubahan transformatif.
"Saya yakin Presidensi G20 Brasil akan terus mendukung agenda yang mendorong stabilitas, solidaritas, dan kesetaraan dalam tatanan global," pungkas Menlu Retno.
Baca juga: Indonesia Kerja Sama dengan Brasil dan Kongo Terkait Pengelolaan Hutan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News