Menlu Retno Marsudi saat menemui PM Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur pada Rabu, 3 Juli 2024. (Instagram / anwaribrahim_my)
Menlu Retno Marsudi saat menemui PM Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur pada Rabu, 3 Juli 2024. (Instagram / anwaribrahim_my)

Pertemuan Pemimpin Hingga TKI Dibahas Menlu Retno saat Temui Anwar Ibrahim

Fajar Nugraha • 03 Juli 2024 17:30
Putrajaya: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membahas berbagai isu saat bertemu Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur hari Rabu ini, 3 Juli 2024. Pembahasan beragam mulai dari pertemuan tahunan antara kedua pemimpin negara hingga isu tenaga kerja Indonesia.
 
Ini adalah kunjungan balasan dari Indonesia setelah sebelumnya Menlu Malaysia Dato Seri Utama Haji Moyamad Bin Haji Hasan berkunjung ke Jakarta pada  Februari lalu.
 
Tahun depan, Malaysia akan menjadi Ketua ASEAN. Oleh karena itu, pertemuan juga digunakan untuk membahas isu-isu ASEAN.
 
"Kunjungan kali ini, juga saya gunakan untuk persiapkan Pertemuan Tahunan antara pemimpin kedua negara tahun ini. Dan Indonesia akan menjadi tuan rumah," ujar Menlu Retno dalam keterangan pers.

"Selain itu, saya juga menyampaikan update kepada Perdana Menteri tentang kemajuan perundingan batas darat antara kedua negara," sambungnya.
 
"Sementara untuk perundingan batas maritim, diperlukan komitmen yang lebih kuat agar perundingan dapat memperoleh hasil yang baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak," ucap Menlu Retno.
 
Selain soal batas maritim, Menlu Retno dan PM Anwar juga membahas keprihatinan bersama seputar situasi di Jalur Gaza. Indonesia dan Malaysia memiliki posisi yang sama dalam membela keadilan dan kemanusiaan bagi bangsa Palestina.

Batas Maritim

Sementara pada pertemuan dengan Menlu Malaysia, Menlu Retno kembali bahas mengenai masalah isu perbatasan. Untuk batas darat, Indonesia menyambut baik selesainya negosiasi dua segmen darat, yaitu di Pulau Sebatik dan Sinapad-Sesai. Langkah selanjutnya, kedua belah pihak akan menuangkannya dalam MOU.
 
"Masih terkait dengan batas darat khususnya di segmen West Pillar ke AA- 2 (di Pulau Sebatik), proses teknis sudah selesai atau proses teknis sudah mencapai tahap akhir. Langkah selanjutnya, kedua pihak akan menyiapkan field plan yang akan digunakan sebagai lampiran MOU," ujar menlu.
 
"Kita berharap, proses-proses tersebut dapat diselesaikan menjelang Pertemuan Para Pemimpin kedua negara tahun ini. Untuk batas maritim, negosiasi masih terus dilakukan yaitu di Intertidal; dan Gap area di Laut Sulawesi," Menlu Retno menambahkan.
 
Di dalam pertemuan bilateral, saya juga mengangkat pentingnya kedua pihak untuk konsisten mematuhi MoU Common Guidelines, guna menjamin keselamatan para nelayan di wilayah yang belum ditetapkan batas maritimnya.
 
Isu kedua yang diangkat di dalam pertemuan bilateral, kembali mengenai masalah pelindungan WNI. Isu ini selalu perhatian utama dalam setiap pertemuan.
 
Retno menyampaikan kembali usulan Indonesia untuk membentuk mekanisme bilateral khusus yang didedikasikan untuk penanganan dan koordinasi penyelesaian kasus – kasus pekerja migran kita di Malaysia.
 
Kedua Menlu juga membahas kerja sama penanganan TPPO termasuk dalam konteks ASEAN, mengingat semakin meningkatnya kasus TPPO di kawasan.
 
Tidak hanya itu, kedua menlu juga menyampaikan kembali mengenai pentingnya diberikannya akses pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia.
 
Baca juga:  Bestie, Anwar Ibrahim Ucapkan Lekas Sembuh ke Prabowo
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan