"Siang ini, saya dan Menteri Kofod menandatangani dua perjanjian bernama Indonesia-Denmark Plan of Action (POA): A Sustainable Strategic Partnership for the Future for the period of 2021-2024 dan Infrastructure Projects Financing," ucap Menlu Retno Marsudi dalam keterangan pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin, 22 November 2021.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Menlu Kofod membawa 13 pebisnis Denmark untuk menggali potensi kerja sama dalam berbagai bidang di Indonesia. Kepada Denmark, Menlu Retno mengatakan bahwa peluang bisnis di Indonesia "sangat terbuka."
Penandatanganan dua kesepakatan hari ini merupakan wujud nyata dari kemitraan strategis Indonesia-Denmark yang didasarkan pada sama-sama saling menghormati dan menguntungkan.
"Kami optimistis perjanjian POA dapat menghasilkan lebih banyak kolaborasi konkret antar kedua negara," tutur Menlu Retno.
Baca: Indonesia-Denmark Perkuat Kerja Sama Terkait Bencana dan Kesehatan
Selain menandatangani dua perjanjian, Menlu Retno dan Kofod juga menyepakati tiga isu utama dalam pembicaraan mereka hari ini. Tiga isu itu adalah pemulihan ekonomi, ekonomi hijau, dan upaya bersama melawan terorisme.
Indonesia-Denmark sepakat untuk meningkatkan kerja sama pemulihan ekonomi pascapandemi. Dalam konteks ekonomi ini, Denmark merupakan mitra terbesar kedua Indonesia di wilayah Nordik untuk bidang perdagangan, investasi dan pariwisata.
"Untuk lebih mempercepat pemulihan ekonomi, saya mengapresiasi dukungan Denmark untuk mempercepat finalisasi Indonesia-EU CEPA," sebut Menlu Retno.
"Di bidang kerja sama investasi, saya berharap penandatanganan MoU on Infrastructure Projects Financing dalam menjadi basis peningkatan kerja sama pendanaan dan investasi, terutama di bidang ICT, energi, transportasi dan logistik, maritim, serta pertahanan," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News