Tim penyelam dari Angkatan Laut Thailand bersiap melakukan pencarian 30 pelaut yang hilang, 20 Desember 2022. (AFP)
Tim penyelam dari Angkatan Laut Thailand bersiap melakukan pencarian 30 pelaut yang hilang, 20 Desember 2022. (AFP)

Pencarian 30 Pelaut Thailand Masuki Hari Kedua

Marcheilla Ariesta • 20 Desember 2022 14:01
Bangkok: Tim penyelamat menjelajahi Teluk Thailand dengan helikopter hari ini, mencari puluhan pelaut yang hilang dalam insiden tenggelamnya kapal Angkatan Laut Thailand tenggelam pada akhir pekan kemarin.
 
Jaket pelampung di dalam kapal diharapkan dapat membantu para pelaut untuk bertahan selama dua malam di perairan berombak.
 
Sebanyak 76 pelaut HTMS Sukhothai telah dievakuasi dari laut usai kapal mereka tenggelam pada Minggu malam di Teluk Thailand.

Kapal perang Thailand HTMS Kraburi telah meninggalkan pelabuhan untuk melanjutkan pencarian hari Selasa ini. Kapal menelusuri perairan berombak untuk mencari sisa 30 pelaut yang hilang bersama kapal angkatan laut lainnya dan dua helikopter Seahawk.
 
"Saya berharap kami dapat menemukan beberapa korban selamat karena mereka memiliki pelampung," kata perwira AL Thailand, Narong Khumburi, dilansir dari Malay Mail, Selasa, 20 Desember 2022.
 
"Tapi saya rasa mereka pasti kelelahan," sambungnya.
 
Upaya menemukan awak kapal yang hilang difokuskan pada pencarian udara, dengan angkatan udara Kerajaan Thailand membantu operasi tersebut. Komandan HTMS Kraburi Kraiwit Kornraweeprapapitch mengatakan, cuaca yang sedikit lebih baik dapat membantu pencarian.
 
"Format pencarian masih sama, yakni operasi bersama dengan helikopter," ujarnya.
 
Baca:  Kapal Perang Thailand Tenggelam, 33 Marinir Dilaporkan Hilang
 
Kapalnya beserta 176 awak akan bergabung dengan HTMS Angthong, HTMS Naresuan dan HTMS Bhumibol Adulyadej dalam memindai area sekitar 30 mil yang membentang dari Prachuab hingga ke Chumporn.
 
"Sekarang, kami hanya memantau situasi menggunakan helikopter," kata penyelam angkatan laut Prawit Gongnak di dermaga di kota Prachuap Khiri Khan.
 
Prawit, yang memantau kondisi cuaca cerah dan berangin, mengatakan dia termasuk di antara 29 penyelam yang siaga. “Kami belum diperintahkan untuk menyelam,” tambahnya.
 
Sahachart Limcharoenphakdee, anggota National Institute for Emergency Medicine, mengatakan mereka bekerja sama dengan personel angkatan laut untuk membantu mereka yang dievakuasi dari perairan.
 
"Saya percaya kepada tim penyelamat angkatan laut yang terampil," katanya.
 
Kapal HMS Sukhotai - tipe korvet yang merupakan kapal perang militer terkecil - diyakini mengalami masalah setelah sistem elektroniknya rusak. "Sistem operasi kapal berhenti bekerja, menyebabkan kapal kehilangan kendali," kata seorang juru bicara.
 
HTMS Sukhothai mulai ditugaskan pada 1987, setelah dibangun di Amerika Serikat oleh Tacoma Boatbuilding Company yang sekarang sudah tidak beroperasi, menurut US Naval Institute.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan