Insiden itu pertama kali diketahui Maritime Domain Awareness for Trade-Gulf of Guinea, sebuah skema pemantauan maritim gabungan Prancis dan Inggris. Dikatakan bahwa sekelompok perompak dalam "jumlah yang tidak diketahui" telah menaiki kapal tanker berbendera Singapura sekitar 300 mil laut selatan kota Abidjan.
Dikutip dari laman The Straits Times, situasi perompakan tersebut masih berlangsung hingga Selasa ini, 11 April 2023. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Belum diketahui apakah ada awak kapal Singapura di dalamnya. The Straits Times telah menghubungi Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura untuk informasi lebih lanjut.
Kapal yang diidentifikasi sebagai Success 9 oleh konsultan keamanan Praesidium International itu adalah kapal tanker pengangkut produk kimia dan minyak. Menurut situs pelacakan kapal MarineTraffic, Success 9 dibuat pada 2003 dan dimiliki oleh HS Ocean, sebuah perusahaan yang terdaftar di Singapura.
Success 9 terakhir terlihat di lepas pantai Abidjan pada 22 Maret, di hari keberangkatannya dari pelabuhan.
Sementara itu, konsultan keamanan EOS Risk Group yang berbasis di Inggris telah memperingatkan kapal-kapal untuk menghindari area tersebut.
"Kemungkinan kapal lain digunakan untuk mendukung para perompak selama insiden itu. Entah kapal induk digunakan untuk mengerahkan perahu kecil, atau kapal tanker sekunder berada di sekitarnya untuk membongkar muatan kapal yang dinaiki secara ilegal," katanya.
Serangan bajak laut terbaru terjadi setelah insiden serupa pada 26 Maret yang melibatkan Monjasa Reforme, sebuah kapal tanker kimia dan minyak yang berlayar di bawah bendera Liberia. Itu terjadi sekitar 260 km dari Pointe-Noire di Republik Kongo.
Baca juga: Bajak Laut Serang Kapal Turki, 1 Kru Tewas 15 Diculik
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News