Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-21 ASEAN-Korea Selatan pada Kamis, 12 November 2020. KTT kali ini diselenggarakan secara virtual sebagai penerapan protokol kesehatan.
"Di masa pandemi ini, penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi harus berjalan beriringan. Dalam jangka pendek, kemitraan ASEAN dan Korea Selatan harus menjamin ketersediaan obat-obatan RT dan vaksin covid-19," kata Jokowi di Istana Negara, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 12 November 2020.
Jangka panjangnya, kemitraan ASEAN dan Korea Selatan diharapkan bisa membangun mekanisme ketahanan kesehatan di kawasan, khususnya infrastruktur kesehatan di tingkat nasional. Termasuk meningkatkan industri kesehatan di kawasan dan membangun sistem peringatan dini.
"Keunggulan Korea Selatan dalam sistem digitalisasi layanan kesehatan dapat dijadikan salah satu bidang kerja sama baru ASEAN-Korea Selatan," ujarnya.
Ketahanan kesehatan ini bakal berdampak pada pemulihan ekonomi. Di masa pandemi ini, penanganan kesehatan akibat pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi harus berjalan beriringan.
Pria kelahiran Solo ini mengatakan kolaborasi pemulihan ekonomi kawasan diperlukan untuk menumbuhkan harapan baru bagi masyarakat dan dunia usaha. Ia meyakini kolaborasi ini dapat membantu daya ungkit ekonomi kawasan.
"Salah satu upaya menumbuhkan harapan baru masyarakat adalah integrasi ekonomi di kawasan termasuk FTA Free Trade Agreement (FTA) ASEAN-Korea Selatan," ucap Jokowi.
ASEAN dan Korea Selatan, kata dia, harus bekerja menjamin rantai pasokan global termasuk perluasan investasi Korea Selatan di Asia Tenggara dan memperkuat ASEAN sebagai basis produksi Korea. Transformasi digital dan teknologi pada UMKM serta penguatan kerja sama ekonomi kreatif juga dapat mendorong bergeraknya ekonomi di kawasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News