Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Universitas Indonesia. Foto: Medcom.id/Fajar Nugraha
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Universitas Indonesia. Foto: Medcom.id/Fajar Nugraha

Kuliah Umum di UI, Menlu AS Sindir Pengaruh Tiongkok di Indo-Pasifik

Fajar Nugraha • 14 Desember 2021 12:18
Depok: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia pada Selasa 14 Desember 2021. Dalam pidatonya, Blinken menyindir tentang pengaruh Tiongkok.
 
Membahas mengenai peningkatan pertahanan di kawasan Indo-Pasifik, Menlu Blinken menegaskan tujuan menerapkan pertahanan yang berdasarkan pada aturan yang berlaku bukanlah untuk melemahkan suatu negara.
 
Dia mengatakan pemerintahan Biden tidak menginginkan konflik di Asia, dan akan memastikan persaingan dengan Tiongkok tidak berubah menjadi konflik.

"Kami akan mengadopsi strategi yang lebih erat menyatukan semua instrumen kekuatan nasional kami -,diplomasi, militer, intelijen,- dengan sekutu dan mitra kami," kata Blinken.
 
Kemudian Blinken mengeluarkan daftar kekhawatiran tentang Tiongkok, termasuk "mengklaim laut lepas sebagai milik mereka" dan memukul negara-negara yang menentangnya dengan pembatasan perdagangan.
 
“Semua ini justru untuk melindungi hak dari semua negara. Bebas dari paksaan, bebas dari intimidasi,” ujar Menlu Blinken, dalam kuliah umumnya.
 
Menurut Blinken hal ini bukan mengenai kompetisi kawasan yang terpengaruh oleh Amerika Serikat (AS) atau terpengaruh oleh Tiongkok. Indo-Pasifik menurut Blinken adalah kawasan yang tersendiri atau mandiri.
 
Blinken menambahkan yang ada saat ini adalah menegakan hak dan kesepakatan dan bertanggungjawab atas kedamaian serta kemakmuran di kawasan ini, tentunya juga dunia.
 
“Itu sebabnya menurut ada banyak kekhawatiran, mulai dari Asia Timur Laut hingga ke Asia Tenggara dan dari Sungai Mekong hingga ke Pasifik mengenai tindakan agresif Tiongkok,” tegas Blinken.
 
“Mereka (Tiongkok) mengklaim laut lepas sebagai miliknya, mengganggu pasar bebas melalui subsidi ke BUMNnya. Menolak ekspor atau mencabut kesepakatan dengan negara yang kebijakannya tidak sejalan dengan mereka, juga melakukan kegiatan pencurian ikan,” imbuh Blinken.
 
Lebih lanjut Blinken menegaskan bahwa banyak negara di kawasan Indo-Pasifik ingin sikap Tiongkok itu berubah, seperti halnya Amerika Serikat. Itu sebabnya menurut Blinken, Amerika ingin menegaskan kebebasan navigasi di Laut China Selatan.
 
Di Laut China Selatan, Menlu Blinken menegaskan bahwa pergerakan Tiongkok telah mengganggu alur pergerakan barang yang bernilai USD3 triliun setiap tahunnya. Hal ini tentunya tidak ingin dialami oleh negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.
 
Kunjungan ke Indonesia merupakan bagian awal dari lawatan tiga negara Asia Tenggara. Berikutnya Blinken akan mengunjungi Malaysia dan Thailand.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan