Ini adalah pertama kalinya anggota parlemen berkumpul di Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Rakyat setelah keadaan darurat diumumkan pada Januari.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin memberi pengarahan kepada anggota parlemen tentang rencana pemulihan nasional dari pandemi covid-19. Sementara Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob akan berbicara tentang keadaan darurat.
Menteri lain juga akan berbicara tentang rencana aksi covid-19 negara termasuk juga upaya vaksinasi dan paket bantuan.
“Setelah briefing, anggota parlemen dapat meminta klarifikasi dan memberikan pandangan mereka, diakhiri dengan para menteri menjawab masalah yang diajukan oleh mereka,” sebut surat edaran aturan pertemuan sidang parlemen, seperti dikutip Channel News Asia, Senin 26 Juli 2021.
Raja Malaysia, Sultan Abdullah Shah pertama kali mengumumkan keadaan darurat pada 12 Januari untuk mengekang penyebaran covid-19. Keadaan darurat dijadwalkan berlangsung hingga 1 Agustus atau lebih awal tergantung pada keadaan infeksi virus korona.
Sejak dideklarasikan, sesi parlemen federal dan majelis legislatif negara bagian belum diadakan. Bulan lalu, raja mengadakan serangkaian pertemuan dengan para pemimpin partai politik, yang dilanjutkan dengan pertemuan khusus penguasa Melayu.
Istana Negara mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan pandangan raja bahwa tidak perlu memperpanjang keadaan darurat Malaysia saat ini setelah 1 Agustus, dan parlemen harus bersidang kembali sesegera mungkin.
Ini kemudian diikuti oleh pernyataan bersama oleh semua penguasa Melayu yang juga menyerukan parlemen federal dan legislatif negara bagian untuk bersidang secepat mungkin. Pada 25 Juni, ketua Majelis Tinggi dan Rendah Malaysia mengusulkan agar pertemuan parlemen campuran dapat diadakan pada akhir Agustus atau minggu pertama September.
Jika semua masalah hukum diselesaikan pada akhir Juli, pertemuan parlemen khusus dapat diadakan pada awal Agustus untuk menyetujui langkah-langkah pertemuan parlemen campuran, kata mereka saat itu.
Pada 5 Juli, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri mengatakan bahwa Parlemen akan duduk selama lima hari dari 26 Juli hingga 29 Juli dan 2 Agustus, sedangkan Senat atau Dewan Negara akan duduk dari 3 Agustus hingga 5 Agustus.
"Pertemuan ini bertujuan untuk menjelaskan Rencana Pemulihan Nasional kepada semua anggota parlemen dan untuk mengubah semua undang-undang dan aturan untuk memungkinkan parlemen campuran duduk,” sebut pernyataan itu.
“Berdasarkan Pasal 150 (3) Konstitusi Federal (yang menyangkut proklamasi Keadaan Darurat), semua proklamasi dan tata cara darurat yang dibuat oleh Yang Mulia harus diajukan di depan kedua Gedung Parlemen,” pungkas pernyataan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id