Jakarta: Jajaran perusahaan serta pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dari Indonesia akan berpartisipasi dalam pameran produk halal bertajuk The Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) yang memasuki tahun ke-20 di 2024.
Pameran dijadwalkan berlangsung di Malaysia International Trade and Exhibition Centre (MITEC) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 17-20 September mendatang. Kehadiran paviliun Indonesia difasilitasi KBRI Kuala Lumpur sebagai perwakilan RI di Negeri Jiran.
Berbeda dari tahun sebelumnya, MIHAS tahun ini tidak hanya akan menjadi yang terbesar dalam sektor produk halal, tapi juga akan masuk dalam Guiness Book of World Records untuk pencapaian jumlah pengunjung terbanyak di sebuah pameran dagang.
Indonesia akan memamerkan berbagai jenis produk halal, mulai dari makanan, minuman, hingga busana.
“Nanti akan ada modest fashion booth, di mana kita akan menghadirkan busana yang modest, bagaimana cara berpakaian yang baik,” kata Owner PT. Deka Event Darningsih Rustiadji selaku official agent MIHAS untuk Indonesia dalam keterangan overview di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa, 10 September 2024.
Jumlah booth Indonesia di MIHAS 2024 lebih sedikit dari sebelumnya. Kendati begitu, Darningsih mengatakan bahwa hal tersebut bukan penghalang dalam mempromosikan produk-produk Indonesia.
Menurutnya, berdagang di era teknologi saat ini berbeda dengan zaman dahulu, di mana seorang pedagang harus menawarkan satu per satu secara manual.
Klaster Bahan-Bahan Halal
“Kita kecil tapi harus cerdas. Memiliki paviliun saja sudah cukup, karena kita mainnya di media sosial,” tutur Darningsih, yang didampingi Suresh Kumar R. Palasanthiran, Komisaris Perdagangan MATRADE dari Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta.
Darningsih mengatakan bahwa MIHAS merupakan kesempatan bagi para pelaku usaha di Indonesia untuk memamerkan produknya di pameran internasional. Ia mengatakan sudah banyak alumni MIHAS, termasuk Wardah, yang kini melesat menjadi merek terkemuka.
Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-20, MIHAS 2024 akan memperkenalkan klaster baru yang didedikasikan untuk bahan-bahan halal, yang mencerminkan meningkatnya permintaan akan bahan baku yang sesuai standar di berbagai industri, termasuk makanan, farmasi, dan kosmetik.
Klaster baru ini akan memamerkan berbagai macam bahan bersertifikat halal yang bersumber dari berbagai daerah, yang menyoroti pentingnya keterlacakan, kemurnian, dan sumber yang etis dalam rantai pasokan Halal.
Dengan meningkatnya kesadaran konsumen global, klaster ini bertujuan menghubungkan pemasok dengan produsen yang ingin memastikan produk mereka memenuhi standar halal sejak awal proses produksi. Klaster bahan-bahan halal akan berfungsi sebagai platform penting untuk membina kemitraan dan inovasi.
Baca juga: RI Buka Peluang Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Tiongkok
Cek Berita dan Artikel yang lain di